Terima kasih tadi sudah disampaikan ya, saya sebenarnya ingin tahu. Bagaimana masalah itu sehingga kita nanti cari jalan keluarnya yang cocok Pak.
Terima kasih tadi sudah disampaikan ya, saya sebenarnya ingin tahu. Bagaimana masalah itu sehingga kita nanti cari jalan keluarnya yang cocok Pak.
JAKARTA | KBA – Anies Baswedan menyempatkan diri bertemu dengan teman-teman petani dan warga Desa Bulak Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu, 16 November 2022.
Pada kesempatan itu, salah satu petani bernama Sutopo menceritakan saat ini banyak kendala yang dihadapi petani di era sekarang. Seperti, soal bahan bakar untuk ongkos produksi yang kian sulit didapat. Kalaupun ada, harganya sudah mahal.
“Ada masalah yang dihadapi yaitu soal bahan bakar bensin, pertalite yang sekarang sulit kita dapatkan,” ujar Sutopo saat curhat dengan Anies seperti dikutip dari YouTube dapur ngeh.
Dia berharap, nanti Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden 2024, masalah seperti itu dapat memudahkan petani untuk mendapatkan bahan bakar. Pasalnya, mereka mengeluh kesulitan mendapatkan bahan bakar.
“Saya harapkan yang akan datang ada kemudahan bagi kita mendapatkan bahan bakar, selama ini kita kesulitan mendapatkan bahan bakar,” imbuhnya.
Selain masalah BBM, masalah lain yang dihadapi petani kini, mahalnya harga pupuk nonsubsidi. Saat ini harga pupuk telah menembus Rp 100 ribu per sak dari sebelumnya Rp 50 ribu.
“Dengan keadaan sekarang yang serba melambung harganya, harga (pupuk) sekarang itu dari Rp 500 ribu menjadi 1 juta Pak, naik 100 persen. Sehingga kami tetap menggunakan pupuk subsidi oleh pemerintah,” ujar Sutopo.
Dia ingin nantinya ada realisasi perbaikan masalah penyaluran subsidi pupuk yang digunakan pada musim tanam padi maupun musim tanam bawang merah.
“Saya harapkan nanti ada realisasi perbaikan masalah penyaluran subsidi pupuk yang digunakan pada musim tanam padi maupun musim tanam bawang merah Pak. Karena di sini, di samping kita menanam padi, andalan kita adalah di hortikulturanya yaitu bawang merah, cabai. Ini benar-benar yang kita dapatkan masalah dari hasil itu,” tutur dia.
Kemudian dia memberitahukan bahwa tengkulak semakin marak dan nekat memainkan harga. Sehingga dia menilai, memberatkan petani kecil seperti mereka.
“Kemudian masalah lain ketika panen raya, di mana saat itu kita sering dipermainkan oleh tengkulak. Harganya jadi jatuh, nah ini saya harapkan dari peran pemerintah nanti, seperti apa solusinya,” ungkapnya.
Dia mengharapkan pemerintah bisa membantu petani kecil, agar hasil panen mereka bisa ditampung.
“Saya mengharapkan dari pemerintah seperti kalau pembelian enggak apa-apa kita kan ada blog yang ngurusi masalah gabah waktu panen raya, ada yang nampung. Harapan saya seperti itu pak,” tuturnya.
Sementara Anies pun yang mendengar keluhan para petani berjanji akan mencari jalan keluarnya. Selanjutnya dicarikan solusi penanganannya.
“Terima kasih tadi sudah disampaikan ya, saya sebenarnya ingin tahu. Bagaimana masalah itu sehingga kita nanti cari jalan keluarnya yang cocok Pak,” kata Anies usai mendengar keluhan petani.
“Jadi problem utamanya itu kalau disebutkan, tapi panjenengan perlu lebih detail kasus pokok masalah ini,” sambungnya.
Anies juga menggunggah di media sosial instagram pribadinya, dalam foto-foto yang diunggah Anies terlihat menikmati pemandangan balai pinggir sawah itu.
“Kami berbincang, bersendau gurau dan mendengar langsung berbagai tantangan yang dihadapi petani saat ini,” tulis Anies.
Dia mengaku senang atas sambutan, respons petani hingga suguhan yang banyak untuk dirinya dan rombongan.
“Terima kasih untuk segala unek-unek dan harapan yang disampaikan, terima kasih untuk suguhan degan yang segar dan banyak betul sampai bingung menghabiskannya,” tutupnya.
Sebelumnya, kedatangan Anies tiba di lokasi langsung disambut meriah para petani yang sebelumnya duduk lesehan di Gubuk Wikel Bulak Srikayangan. Kerap terdengar teriakan Anies Presiden menggema. (kba)