Dia mengingatkan Anies tentang sejarah politik yang terjadi dalam dunia Islam. Terutama kisah Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat pasca-Nabi Muhammad SAW.#kbanews
JAKARTA | KBA – Dai kondang KH. Nurfadilah Yusuf yang akrab disapa Ustaz Tile memuji komitmen Anies Baswedan untuk tetap berada di jalur perubahan setelah kalah pada Pilpres 2024 ini. Dia yakin calon presiden nomor urut itu akan konsisten memegang komitmennya tersebut.
“Saya yakin karena sudah ngobrol banyak. Beliau tidak mau akan kecewakan pendukungnya, kita terus di jalur oposisi. Artinya, di tetap jalur perubahan,” jelasnya saat dihubungi KBA News Minggu, 28 April 2024.
Selain saat berbicara langsung dengannya, Anies juga sudah menyampaikan komitmennya tersebut di berbagai kesempatan yang juga banyak diliput media. Termasuk saat Anies memberikan pernyataan lewat sebuah video setelah MK memutuskan menolak gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 sekaligus mengukuhkan kemenangan Prabowo-Gibran tersebut.
“Bahkan pesan terakhir beliau melalui viode itu kan bilang, tolong sebagai presiden, Pak Prabowo, seolah pesannya jangan pernah abaikan oposisi. Kita perlu oposisi. Artinya ke depannya perlu ada yang mengkritisi, mengkoreksi memberikan ide-ide yang baik,” ucapnya.
Dalam sebuah pertemuan, ulama muda asli Betawi ini juga mengingatkan Anies untuk konsisten agar tetap tidak ditinggalkan para pemilih dan simpatisannya. Dia mengingatkan Anies tentang sejarah politik yang terjadi dalam dunia Islam. Terutama kisah Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat pasca-Nabi Muhammad SAW.
“Saya pernah bilang sejarah sarat dengan contoh dan pelajaran,” ucap Pengasuh Majelis Taklim Ziyadatul Fadhilah, Kabupaten Bekasi ini.
Dia menjelaskan pada saat itu terjadi perpecahan di internal umat Islam. Muncul kelompok Syiah dan Khawarij. Pada awalnya, dua kelompok itu merupakan pendukung Sayyidina Ali.
Namun, kelompok kedua ini menjadi memusuhi Ali karena tidak puas atas sikap menantu Nabi Muhammad itu yang berdamai dengan pihak Muawiyah bin Abu Sufyan dalam Pertempuran Shiffin.
“Karena Sayyidina Ali saat itu berkoalisi dengan Muawiyah, akhirnya (Khawarij) yang tadinya pencinta (Ali) jadi pembenci,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan pengalaman Pilpres 2019 jangan sampai terulang. Yaitu, ketika Prabowo yang ketika itu sebagai calon yang kalah menolak hasil pilpres. Namun belakangan justru bergabung dengan pemerintah Jokowi-Maruf.
“Nah, itu lebih menyakitkan lagi,” ungkitnya.
Dengan Anies tetap berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran, para pendukung dan relawannya akan tetap setiap dan siap kembali memperjuangkannya pada Pilpres 2029 mendatang. “Kita tetap akan dukung beliau,” tandas Ketua Barisan Pecinta dan Relawan Anies Baswedan (Baperan) ini. (kba)