JAKARTA | KBA News – Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tak henti-hentinya melontarkan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait rencana ajang Formula E. PSI menuding, kasus Formula E adalah contoh paling lugas dan jelas dari kebohongan Anies selama memimpin DKI.Namun benarkah demikian? Berikut fakta-faktanya soal Formula E? BACA JUGA : Anies Mendapatkan 21 Penghargaan dalam […]
JAKARTA | KBA News – Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tak henti-hentinya melontarkan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait rencana ajang Formula E. PSI menuding, kasus Formula E adalah contoh paling lugas dan jelas dari kebohongan Anies selama memimpin DKI.
Namun benarkah demikian? Berikut fakta-faktanya soal Formula E?
1) Fakta pertama, Formula E Jakarta tahun 2022 nanti yang akan di selenggarakan di Jakarta adalah mendukung kebijakan Pemerintah pusat. Dimana sebelumnya, Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) mengatakan, bahwa Formula E akan menaikkan reputasi Indonesia di internasional.
“Bapak-ibu yang saya hormati melalui penyelenggaraan pameran ini reputasi Indonesia di dunia otomotif bisa ditingkatkan dan sekaligus menunjukkan kesiapan kita untuk menjadi tuan rumah penyelenggara event otomotif berskala internasional, termasuk persiapan kita untuk menggelar MotoGP di Mandalika, Formula E di Jakarta dan event-event internasional lainnya,” kata Presiden secara daring dari Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (15/4/2021).
2) Formula E dapat meng-influence penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Ketua MPR RI Bambang Susatyo pernah menyampaikan, bahwa Indonesia harus menjadi kiblat penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
“Salah satu misi Ikatan Motor Indonesia (IMI) adalah mempercepat migrasi kendaraan konvensional berbahan bakar fosil ke kendaraan bermotor listrik. Bersama pemerintah, IMI ingin mewujudkan Indonesia sebagai kiblat otomotif kendaraan bermotor listrik dunia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (15/1/2021).
3) Mendongkrak Ekonomi
Selain itu, yang tak kalah penting adalah, nantinya Formula E ini akan di saksikan berjuta mata di seluruh dunia. Hal itu tentu takkan kalah dari MotoGP yang dilakukan di Malaysia, serta F1 di Singapura. Dampaknya, momen ini nantinya jelas bisa menggerakkan motor perekonomian Jakarta. Dari tukang asong sampai Hotel Berbintang.
“Harapannya nanti kegiatannya bisa menggerakkan perekonomian di Jakarta. Apalagi sekarang kita tahu bahwa ini bukan sekadar kegiatan olahraga saja, tapi ini juga menjadi kegiatan wisata olahraga,” ujar Anies kepada awak media.
Menurut Anies, saat ini pariwisata berbasis olahraga merupakan salah satu pariwisata yang paling atraktif. Ia pun meyakini ajang balapan ini akan mendatangkan keuntungan buat DKI.
Pemprov DKI Jakarta diketahui berencana mengajukan kembali anggaran untuk menggelar Formula E. Namun rencana ini langsung mendapatkan penolakan dari fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengajukan Penyertaan Modal Daerah (PMD) senilai Rp 767,4 miliar untuk pelaksanaan Formula E 2020. Meski demikian, fakta bahwa Formula E sangat penting, adalah tak bisa dibantahkan. (*)