Terlebih, koalisi ini juga diperkuat NasDem, yang merupakan partai nasionalis. Ketiga partai itu berkomitmen untuk merawat dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.#kbanews
JAKARTA | KBA – Bersatunya PKB dan PKS dalam Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres membuat Ustaz Bachtiar Nasir senang.
Pimpinan Pesantren Ar-Rahman Qur’anic College ini tak membayangkan sebelumnya dua partai Islam yang masing-masing beraliran tradisionalis dan modernis tersebut bisa bersatu seperti mengulangi pengalaman Partai Masyumi di awal kemerdekaan.
“Karena itu dari kacamata dakwah saya melihatnya, kacamata dakwah dulu ya baru nasionalisme, ini hadiah besar dari yang Mahakuasa,” jelasnya dalam podcast di kanal YouTube @Bambang Widjojanto, dikutip KBA News, Rabu, 25 Oktober 2023.
Dalam siniar “Koalisi Perubahan Paling Komplet” yang dipandu mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan juga menghadirkan eks Penyidik KPK Novel Baswedan sebagai pembicara, dia menyampaikan demikian karena tidak ada yang punya cukup uang untuk menyatukan hati pimpinan kedua partai tersebut. Bahkan berapa pun jumlah fulus tak cukup untuk mempertemukan keduanya.
Karena itulah, dia menekankan lagi, berkoalisinya dua partai itu merupakan hadiah dari Allah. “Karena hati memang tak ternilai. Tapi uang yang mereka (kekuatan lain) keluarkan untuk memecah ini, entah sudah berapa yang keluar selama ini,” sambungnya.
Dia tidak menampik bersatunya PKB dan PKS membuat sebagian kalangan takut. Penyebabnya karena khawatir umat Islam yang mayoritas ini bersatu.
“Otomatis menang kalau Islam ini bersatu,” ucap Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini yang akrab disapa UBN ini.
Dari segi politik kebangsaan, dia menambahkan, juga koalisi ini merupakan anugerah. Karena PKB dan PKS berkoalisi bukan semata karena kepentingan Islam. Tapi juga berdasarkan semangat kebangsaan.
Terlebih, koalisi ini juga diperkuat NasDem, yang merupakan partai nasionalis. Ketiga partai itu berkomitmen untuk merawat dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Di situ ada NasDem. Dan ini bertemu, PKB kan kebangsaan. Tradisionalis yang kebangsaan. PKS, Mas Anies ini kan juga ketemu di jalur kebangsaannya sebagai modernis,” tandasnya. (kba)