JAKARTA | KBA News – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercerita mengenai penanganan banjir di Ibu Kota pada Februari lalu. Anies bercerita bagaimana banjir bisa surut dalam kurun sehari.Awalnya, Sang Gubernur dengan segudang prestasi itu berbicara dampak hujan ekstrem. Kala itu banyak daerah yang jarang dilanda banjir kini malah kebanjiran. BACA JUGA : Anies, Tugu Sepatu […]
JAKARTA | KBA News – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercerita mengenai penanganan banjir di Ibu Kota pada Februari lalu. Anies bercerita bagaimana banjir bisa surut dalam kurun sehari.
Awalnya, Sang Gubernur dengan segudang prestasi itu berbicara dampak hujan ekstrem. Kala itu banyak daerah yang jarang dilanda banjir kini malah kebanjiran.
Anies kemudian menjabarkan korelasi antara tingkat curah hujan dan penyebab banjir di Jakarta. Eks Mendikbud itu mengungkap, jika curah hujan di bawah 100 milimeter per hari tapi DKI tetap kebanjiran, peristiwa ini menjadi kesalahan Pemrov Jakarta.
Di sisi lain, Anies mewanti-wanti jajarannya segera menyurutkan banjir kurang dari 6 jam. Terutama, ketika curah hujan di atas 100 mm. Hal ini, terbukti dari peristiwa banjir pada Februari 2021.
Menurut Anies, banjir yang melanda permukiman warga kering dalam waktu sehari karena kerja sama tim yang dioptimalkan.
Becus dalam penanganan banjir, bukan lantas Gubernur DKI Anies Baswedan bebas dari olok-olokan lawan politiknya. Terlebih, setelah dia menempatkan namanya di papan atas sebagai calon kuat pengganti Presiden Jokowi versi berbagai lembaga survei.
Namun, apakah mereka mau melakukan ‘genjatan senjata’ jika sudah mengetahui jumlah wilayah tergenang banjir justeru turun dratis selama 2 tahun terakhir sejak era kepemimpinan Anies?. Entahlah.
Mengutip data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, menunjukkan bahwa sudah terjadi penurunan terhadap wilayah yang terendam banjir selama 2 tahun terakhir dipimpin oleh Anies. Tercatat tanggal 1 Januari 2020, RW tergenang 390 titik dan 20 Februari 2021 cuma 113 titik.
Pada 17 Januari 2013, tercatat jumlah wilayah Rukun Warga (RW) yang terendam banjir sebanyak 599 titik dan tanggal 11 Februari 2015 itu sebanyak 702 titik. Saat itu, Gubernur DKI dijabat oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dari jumlah pengungsi, tampak juga terjadi penurunan secara drastis dari 36.445 orang pada 1 Januari 2020 menjadi 3.311 orang saat banjir hari Sabtu, 20 Februari 2021. Malah, pada 17 Januari 2013 itu pengungsi sebanyak 90.913 dan turun jadi 45.813 orang pengungsi pada 11 Februari 2015.