Menurut Sudirman, NU adalah organisasi yang terbesar di Indonesia. Ormas ini kata dia sangat layak dipertimbangkan terkait opsi figur tokoh pendamping Anies. “Tapi, nanti akhirnya mengerucut pada 5 kriteria (Cawapres). Mana yang paling pas,” ujar Sudirman kepada para wartawan di Jakarta, Jum’at, 24 Maret 2023.
JAKARTA | KBA – Wakil Bacapres Koalisi Perubahan di Tim Kecil, Sudirman Said mengaku pihaknya bakal mendengar aspirasi dari semua kalangan soal siapa pendamping paling cocog bagi Anies Baswedan. Hal itu termasuk memperhatikan calon-calon yang datang dari organisasi keagamaaan Nahdlatul Ulama (NU). Mengarah ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa?
Menurut Sudirman, NU adalah organisasi yang terbesar di Indonesia. Ormas ini kata dia sangat layak dipertimbangkan terkait opsi figur tokoh pendamping Anies. “Tapi, nanti akhirnya mengerucut pada 5 kriteria (Cawapres). Mana yang paling pas,” ujar Sudirman kepada para wartawan di Jakarta, Jum’at, 24 Maret 2023.
Bukan hanya 5 kriteria yang akan menjadi pertimbangan Tim Kecil Koalisi Perubahan dalam mencari sosok pendamping Anies. Sudirman menjelaskan pihaknya juga melihat kerentanan politik dari masing-masing figur yang muncul.
Meski berbasis massa besar tutur dia kalau mempunyai masalah hukum akan menjadi masalan ke depan. “Itu kita timbang semuanya dan mencari yang terbaik,” ujarnya.
Hal itu termasuk mendengar masukan-masukan dari masyarakat luas. Sudirman berpendapat masih cukup waktu untuk melakukan hal itu. Dia mengaku seluruh tahapan yang digambarkan dalam linimasa dibicarakan dengan sangat terbuka di Tim Kecil.
Dia mengaku Tim Kecil tidak mempunyai kekhawatiran proses pencarian sosok Cawapres akan menemukan hambatan ke depannya.
Seperti diketahui, Anies sebelumnya mematok lima kriteria siapa yang paling cocok menjadi Cawapres di Pilpres 2024. Kelima kriteria itu di antaranya:
- Pihak yang secara elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah.
- Figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.
- Figur itu bisa menjaga keseimbangan koalisi.
- Tokoh ini bisa memiliki visi yang sama dengan capres.
- Mampu bekerja sebagai tim dwi tunggal. (kba)