Saya melihat elite-elite yang terhimpun dalam simpul itu mulai menghimpun diri, setidaknya menyatakan tetap eksis meski Pilpres usai. #kbanews
YOGYAKARTA | KBA – Banyak simpul relawan Anies Baswedan menyatakan kesiapannya untuk tetap bertahan atau tidak bubar meski Pilpres 2024 sudah selesai. Mereka senantiasa bersama Anies Baswedan di mana akan berkiprah pasca-pesta demokrasi.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Assoc. Prof. Dr. Khamim Zarkasih Putro, M. Si mengapresiasi sikap yang ditunjukkan oleh simpul relawan. Relawan ini terbentuk atas dasar kerelawanan, ada kesamaan nilai yang perlu diperjuangkan bersama sehingga ketika tujuan belum tercapai, nilai itu masih ada.
Dia mengatakan, dalam perjuangan yang diemban Anies Baswedan yakni perubahan, termasuk dalam proses demokrasi. “Karena kesamaan nilai, saya kira simpul relawan pinya tangung jawab bersama unyuk melakukan akselarasi terhadap proses-proses demokratisasi,” katanya saat dihubungi KBA News, Senin, 29 April 2024.
Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini tidak menampik banyak relawan yang kecewa karena perjuangan yang diusung belum membuahkan harapan yang diharapkan di Pilpres 2024. “Ya itu maklum ada kekecawaan, namun ketika Mas Anies mengajak untuk move on dan terus berjuang, seharusnya simpul-simpul relawan langsung mengkonsolidasikan diri,” ungkapnya.
“Saya melihat elite-elite yang terhimpun dalam simpul itu mulai menghimpun diri, setidaknya menyatakan tetap eksis meski Pilpres usai,” jelasnya.
Menurut dia, hal ini merupakan langkah positif karena ketika mendapati kenyataan calon yang didukung belum menang Pilpres, langsung bangkit. “Mereka juga membuat satu kebersamaan dan ke depan melakukan kerja-kerja kemasyarakatan yang baik sekaligus penataan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
“Toh lima tahun yang akan datang ada kontestasi lagi. Satu kebersamaan dan masing-masing bersinergi tentu menjadi kekuatan yang lebih bagus,” ungkap Khamim.
Dia menggarisbawahi bahwa komunitas atau simpul relawan cukup potensial menjadi kelompok penyeimbang terhadap pemerintah selain partai polituk. “Simpul relawan bisa memiliki kekuatan tersendiri yang senatiasa kritis terhadap kebijakan dari pemimpin yang menjalankan mandat konstitusi,” ujarnya. (kba)