Si paling panik, sampai foto aja di edit. Utamakan ibadah, jangan politik terus
YOGYAKARTA | KBA – PDI Perjuangan melalui akun resmi Twiter @PDI_Perjuangan mengunggah foto Ganjar Pranowo dan keluarga naik haji di Tanah Suci. Namun, dalam postingan tersebut, foto kebersamaan dengan Anies Baswedan dan keluarga dihilangkan atau di-cropping.
Selain dihilangkan, foto tersebut juga diedit sedemikian rupa. Wajah Anies Baswedan dan keluarga ditutupi foto Ganjar Pranowo. Editan foto ini membuat geger warganet.
Postingan yang diunggah pada 27 Juni 2023 pukul 2:22 PM ini dilihat hingga 2.2M views. Hingga Kamis, 29 Juni 2022 malam seperti dilihat oleh KBA News, mayoritas warganet membuli dan berkomentar negatif terhadap postingan tersebut.
“Si paling panik, sampai foto aja di edit. Utamakan ibadah, jangan politik terus”, komentar @Angga Putra.
“Wkwkwk…di edit dasar kelakukan pdip pengecut spt buzer….nih gw kasih foto aslinya….cuk..” tulis akun @Rudi1 Quarty sambil menyematkan foto asli kebersamaan dengan Anies Baswedan dan Ganjar dalam satu frame.
“Loh foto pak Aniesnya dihapus, seg8tu jahatnya kalian, memalukan 🤦🏻♂️😅😅,” komentar @HelmiFelis_
“Jika Rasa Dengki,Iri dan Sombong telah menjadi penyakit menggerogoti Hati maka Foto Ibadah Haji saja di Crop atau di-edit menghilangkan Foto yg tdk disukai sifat Toleransi,GotongRoyong,Sportif dan Menghargai sesama Anak Bangsa hanya slogan semata Hilang oleh keAngkuhan😅,” tulias akun @RKianSantang99 sambil membubuhkan foto asli Anies dan Ganjar dalam satu frame.
“Gimana masyarakat mau milih lu, dari foto yg di crop aja udah kelihatan lu punya penyakit hati,” ujar akun @Iwanbundo_ di komentar.
Tak hanya warganet, akademisi pun turut menyayangkan editan foto tersebut. Pengamat komunikasi politik Frans Saragih menilai, sikap seperti itu menunjukkan si pembuat yang sengaja menghilangkan gambar Anies dan istrinya tengah memainkan politik tanpa etika.
“Kita tidak mengetahui apa maksud orang yg meng-cropping foto tersebut. Dalam berekspresi memang bebas bebas saja untuk membuat suatu ekspresi tertentu. Hanya kebebasan itu juga memiliki etika yang harus diperhatikan,” kata Frans Saragih kepada KBA News di Jakarta, Kamis, 29 Juni 2023.
Menurut Frans, ethics merupakan salah satu tolak ukur masyarakat yang berbudaya dan beradab. “Berpolitik dengan penuh etika akan menciptakan budaya politik yang bermartabat. Komunikasi politik juga menjunjung nilai etika dalam menyampaikan pesannya. Masyarakat bisa menilai hal tersebut,” imbuhnya.(kba)