Anies Baswedan menilai, setiap orang yang berada di wilayah publik seperti para pejabat publik harus tahan menerima kritik.
JAKARTA | KBA – Cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menghadapi buzzer dan cacian, patut dicontoh oleh semua pejabat daerah maupun nasional.
Anies Baswedan menilai, setiap orang yang berada di wilayah publik seperti para pejabat publik harus tahan menerima kritik. Kata dia, setiap orang yang berada di wilayah tersebut harus bisa menahan diri saat mendapat kritikan termasuk dari buzzer sekalipun.
“Kalau berada di wilayah publik maka kuping kita tidak boleh tipis, kita dengarkan saja,” kata Anies dikutip dari akun YouTube TV One. Mantan Mendikbud RI itu mengatakan, tempatkan setiap masalah yang muncul dari kritik bukan merupakan masalah pribadi.
Dengan demikian, ketika membicarakan kekurangan kebijakan yang hadir dalam wilayah yang dipimpin, kritik bisa diterima sebagai ungkapan pandangan masyarakat terhadap masalah yang ada di wilayah.
“Bila ungkapan disampaikan dengan akademi, baik-baik saja, bila ungkapan kritik dilakukan secara kasar itu ekspresi kemampuan dia dalam mengungkapkan,” jelasnya.
Mantan rektor Paramadina itu melanjutkan, semua ungkapan kritik yang dia terima dari masyarakat tidak akan membuat dia merasa malu.
Selain itu kata dia, ketika ada buzzer yang melakukan makian kepada dirinya, ia mengaku akan menanggapinya dengan santai.
“Makin kasar kata-katanya itu makin mempermalukan dirinya sendiri, bukan ke saya. Jadi saya tidak perlu merasa masalah,” kata Anies.
Gubernur yang kerap menjadi pembicara di forum internasional itu berpendapat, setiap orang yang berada di wilayah publik, khususnya para pejabat publik bisa membuka diri terhadap kritik.
“Kritik itu bukan hal baru, kalau dia berada di wilayah publik maka dia harus siap menjadi kotak pos kritik dari siapa pun,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, akhir-akhir ini Gubernur Anies Baswedan terus menjadi sasaran tidak hanya secara terbuka dari lawan politiknya secara brutal.
Namun juga dari para penebar hoax. Mulai dari hoax diberhentikan dari jabatan Gubernur, hingga ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun yang jelas, Gubernur Anies Baswedan tetap pada pendiriannya. Ia tetap santai dan melakukan pekerjaannya sesuai apa yang telah dijanjikan saat kampanye kepada masyarakat DKI Jakarta. (kba)