Sekarang ini rakyat menunggu, apakah MK berani menegakkan kembali marwah demokrasi dan konstitusi ataukah justru sebaliknya tidak berani? #kbanews
MAGETAN | KBA – Berbagai elemen masyarakat menaruh harapan besar pada Mahkamah Konstitusi (MK). Di mana, saat ini, MK tengah menggelar sidang lanjutan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024.
‘’Sekarang ini rakyat menunggu, apakah MK berani menegakkan kembali marwah demokrasi dan konstitusi ataukah justru sebaliknya tidak berani? Sekaligus mengembalikan marwah MK itu sendiri. Kalau berani, acungan jempol buat MK. Kalau tidak berani tentu nasib demokrasi Indonesia di masa mendatang akan hancur,’’ kata Rasimin, aktivis dan pejuang perubahan asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur dihubungi KBA News, Senin, 1 April 2024.
Jika MK berani memutuskan bahwa Pemilu 2024 sarat dengan aroma kecurangan serta mendiskualifikasi paslon 02 maka Indonesia diibaratkan matahari baru. Yang akan kembali bersinar di masa mendatang. Jika tidak maka sebaliknya matahari tersebut akan meredup dan mungkin akan tenggelam.
‘’Apalagi, Baswaslu RI sudah menyatakan bahwa lembaga pengawas ini sudah menerima 70 laporan Tim Hukum Nasional Paslon AMIN. Namun, laporan tersebut tidak ditindaklanjuti secara serius. Fakta ini kami harapkan menjadi salah satu bahan pertimbangan MK dalam mengambil keputusan,’’ kata aktivis gaek Magetan ini.
Dikatakan, pasca reformasi, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang paling buruk di sepanjang sejarah Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari tengara adanya cawe-cawe penguasa untuk kemenangan Paslon 02. Masalahnya, putra sulung Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka adalah Cawapres dari Capres Prabowo Subianto.
‘’Apapun cerita, Jokowi pasti akan cawe-cawe dan berusaha agar paslon 02 terpilih sebagai presiden serta wakil presiden. Maka, segala cara pun digunakan. Termasuk tengara menggunakan sumber daya negara.’’ (kba)