Anda tahu Jakarta International Stadium? Bisakah hanya dibangun dengan kata-kata? Tidak. Anda tahu semua 250 km trotoar di Jakarta bisa dibangun dengan kata-kata? Tidak. #aminkanindonesia
BANDUNG | KBA – Calon presiden Anies Baswedan selalu dituding sebagai pemimpin yang ahli tata kata di acara Desak Anies Episode 3, di Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 29 November 2023.
Mendengar tudingan itu, Anies Baswedan menjawab dengan karya-karyanya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 lalu.
Di hadapan anak muda Bandung, Calon presiden nomor urut 1 menamerkan hasil kinerja di bawah kepimpinannya yang mengubah wajah Ibu Kota Jakarta.
Menurut Anies, JIS tidak dibangun dengan kata-kata, karena tidak akan terealisasi kalau hanya modal kata-kata.
“Anda tahu Jakarta International Stadium? Bisakah hanya dibangun dengan kata-kata? Tidak. Anda tahu semua 250 km trotoar di Jakarta bisa dibangun dengan kata-kata? Tidak,” kata Anies dihadiri KBA News.
Selain itu, pembangunan sepanjang 250 kilometer (km) trotoar di Jakarta dan juga pembangunan sekolah dengan Net zero School satu-satunya di Indonesia. Semua itu kata Anies, tak dapat tewujud jika hanya mengandalkan kata-kata.
“Tahukah anda sekarang di Jakarta di mana pun lokasi anda berdiri 900 meter anda akan dapat taman di Jakarta. Dan di Jakarta kita membangun sekolah Net Zero School pertama di Indonesia kita baru di Jakarta. Semua sekolah baru di Jakarta Net Zero School. Enggak bisa kata-kata,” ungkapnya.
Anies Baswedan bersyukur karena diberikan kesehatan dan gerak sehingfa dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi tersebut, kata Anies, digunakan untuk menyampaikan gagasan.
“Jadi yang saya sampaikan adalah iya Alhamdulillah Tuhan memberkati, Tuhan memberikan Taufik, memberikan petunjuk sehingga saya bisa mengkomunikasikan gagasan. Allah yang berikan itu semua, itu bukan buatan saya. Saya diberikan hidayahnya, diberikan taufiknya, diberikan rahmatnya, sehingga bisa berkomunikasi,” ungkapnya.
“Tapi juga Alhamdulillah Allah berikan saya kemudahan untuk bisa bergerak bersama teman-teman di dalam mengeksekusi karena itu kami selalu sampaikan tiga hal, gagasan, narasi dan karya ujungnya karya,” sambungnya.
Dia menghimbau kepada anak muda Kota Bandung, pilihlah pemimpin mempunyai rekam jejak yang jelas. Selain itu, kalau mau lihat kepemimpinan ke depan, di masa kampanye. Dia mengusulkan memilih orang jangan dari luarnya saja.
“Lihatlah rekam jejaknya, rekam karyanya, rekam gagasannya, rekam kepemimpinannya, ini mendadak pemimpin atau dari dulu pemimpin, ini instan pemimpin atau dari dulu dia pemimpin, ini dari dulu sudah berkarya untuk masyarakatnya atau mendadak berkarya untuk masyarakatnya, betul tidak?,” ungkapnya.
“Lihat rekam karyanya, rekam pikirannya, rekam prestasinya. Karena masa lalu adalah prediktor terbaik untuk masa depan,” tutupnya. (kba).