Jangan disimpulkan pilihan politik PKB mendukung Anies sebagai capres salah dan sikap Gus Ipul mendukung Prabowo-Gibran benar.#kbanews
JAKARTA | KBA – Respons atau slepet keras Ketua Umum DPP PKB yang juga calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar kepada Sekjen PBNU Saifullah Yusuf di akun X-nya dinilai wajar. Muhaimin sampai menyebut Saipul mengatasnamakan NU padahal makelar karena pernyataan Sekjen PBNU itu dinilai menyakitkan dan menyesatkan.
“Tentu pernyataan Cak Imin di Twitter tadi enggak akan muncul kalau enggak ada statement yang menurut saya, saya sebagai kader PKB, itu pernyataan Gus Ipul itu adalah pernyataan yang menyakitkan dan menyesatkan,” jelas Juru Bicara PKB, Abdul Rochim, dalam diskusi dengan tema “MEMANAS…‼️ Suara PKB Melesat ‘Tanpa’ PBNU, Gus Imin Sebut Saipul Cuma Makelar” live di kanal YouTube Padasuka TV Senin malam, 19 Februari 2024.
Menurutnya, imbauan Sekjen PBNU yang akrab disapa Gus Ipul agar PKB kembali ke jalan yang benar sangat tidak tepat dan tidak perlu. Pertama, karena saat ini para kader dan caleg PKB baru saja berjuang dalam kontestasi Pemilu 2024, baik pileg dan pilpres, dan sekarang sedang mengawal proses perhitungan. Apalagi di tengah banyaknya kecurangan yang ditemukan.
“Jadi menurut saya slepet yang diberikan oleh Ketua Umum Gus Muhaimin kepada Gus Ipul dalam cuitan Twitter-nya itu harusnya diresapi,” ungkapnya.
Kedua, dia mempertanyakan imbauan Gus Ipul tersebut. “Memang selama ini PKB tidak di jalan yang benar?” katanya. “Kalau misalnya langkah yang dilakukan PKB selama ini dianggap salah, salahnya di mana?”
Rochim yang juga Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin ini menekankan PKB tidak akan pernah lepas dari NU. Pihaknya selalu merawat hubungan baik dengan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
“PKB itu enggak akan pernah lepas dari NU. Dan selama ini terbukti di semua wilayah, PKB bersinergi dan merawat dengan sangat baik, menjalin hubungan dengan sangat baik dengan NU di semua tingkatan,” ucapnya.
“Saya sebagai caleg PKB di (dapil) Surabaya (dan) Sidoarjo dalam proses pemenangan, saya berkomunikasi dengan baik dengan jejaring NU baik di Muslimat, Fatayat dan lain-lain. Artinya apa? Kita bersinergi di lapangan itu. Jadi tidak baiknya di mana?” katanya mempertanyakan lagi.
Dia tidak menampik pilihan politik PKB dan Gus Ipul pada Pilpres 2024 ini berbeda. PKB mendukung Anies sebagai capres, sementara Gus Ipul mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Namun dia mengingatkan Gus Ipul jangan melakukan justifikasi benar salah atas pilihan politik tersebut.
“Jadi jangan disimpulkan pilihan PKB yang tidak sama dengan pilihan politik Gus Ipul itu kemudian diartikan kita yang tidak di jalan yang benar dan Gus Ipul di jalan yang benar. Itu adalah pernyataan yang sesat dan menyesat dan menurut saya,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gus Imin menanggapi Gus Ipul yang menyebut PKB salah jalan pada Pemilu 2024. Melalui akun X-nya, @cakimiNOW, dia meminta pendukungnya terus bekerja untuk menjaga suara rakyat. Ketua Umum PKB itu pun meminta jangan menghiraukan orang yang bernama Saipul.
“Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar,” katanya.
Sebelumnya Gus Ipul memang meminta agar PKB kembali ke jalan yang dia sebut benar sesuai dengan arahan NU. “Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Wali Kota Pasuruan ini mengklaim para elit PKB tidak pernah mendengarkan para ulama dan kiai NU untuk menentukan arah politik. “PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU,” kata dia.
Dia pun mengingatkan PKB agar menerima apa pun hasil pemilu. “PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” pungkasnya.
Sementara terkait tuduhan makelar, dalam pernyataannya hari ini, Gus Ipul mengaku tidak memahami maksud Cak Imin tersebut. “Saya tidak tahu maksudnya apa makelar itu. Tapi makelar itu sama dengan konsultan kongkonane wong seng kesulitan (yang biasa disuruh orang yang kesulitan)” katanya.
Dia menjelaskan pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya tak lain untuk menjaga suasana harmonis di internal NU. Pasalnya, ia menilai, selama ini PKB mengeklaim sepihak sebagai partainya warga NU.
“Kami ingin kalau PKB bagian dari NU mintalah nasihat atau konsultasi dengan Rais Aam, Ketum, kan tidak ada salahnya. Jangan cuma diklaim saja NU ini, tapi tidak pernah ada konsultasi. Minta nasihatlah paling tidak kalau dianggap NU ini sebagai pendirinya PKB,” tandasnya. (kba)