“Ini bentuk jihad kita. Jihad tidak harus perang dengan senjata. Jihad pemikiran, ide, gagasan, dan materi, itu kan termasuk jihad,” tutur Kiai Ruba’i.#kbanews
SOLO | KBA – Massa PPP di Solo menunjukkan dukungan nyata kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Hal itu ditandai dengan pemasangan baliho bergambar Anies-Muhaimin lengkap dengan empat partai pendukung, yaitu NasDem, PKB, PKS, dan Ummat.
Di bagian atas baliho tersebut terdapat logo Ka’bah dengan sembilan bintang bertuliskan GPK dan Kamikaze, yang masing-masing singkatan dari Gerakan Pemuda Ka’bah dan Kami Militan Ka’bah Sejati.
Baliho ini dibuat oleh tokoh PPP Solo KH Ahmad Ruba’i. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hilal ini bahkan sudah mencetak 22 baliho yang kemudian dipasang oleh kader GPK di berbagai titik.
“(Baliho) dari saya, ada rezeki buat (baliho). Kemudian tak suruh pasang. Saya ya PPP tetap, tapi kultural bersama Gus Wafi,” jelasnya kepada KBA News Rabu, 6 Desember 2023. Gus Wafi adalah putra alm. KH Maimun Zubair, tokoh kharismatik PPP/NU.
Selain baliho, Kiai Ruba’i juga akan membuat banner. Setidaknya 80-100 banner yang akan dia pesan. Karena massa PPP di berbagai daerah di Solo Raya, seperti Sragen dan Klaten juga meminta dibuatkan alat peraga sejenis.
Dia memenuhi permintaan tersebut sebagai bentuk perjuangan mendukung capres-cawapres yang diusung Koalisi perubahan tersebut.
“Ini bentuk jihad kita. Jihad tidak harus perang dengan senjata. Jihad pemikiran, ide, gagasan, dan materi, itu kan termasuk jihad,” tutur pengurus Majelis Dzikir Syadziliyyah Solo Raya ini.
Kiai Ruba’i mengakui massa PPP di akar rumput memang banyak yang mendukung pasangan AMIN. Karena kedua figur tersebut terbukti religius, visioner, dan rekam jejak kepemimpinannya sudah teruji.
“Kalau (pengurus PPP) struktural tidak (dukung AMIN). Karena mereka terikat partai dukung Ganjar,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui PPP secara resmi berkoalisi dengan PDIP, Hanura, dan Perindo mendukung pasangan capres-cawapres nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sementara isilah kamikaze sendiri, seperti dikutip dari KBBI, merujuk pada pasukan udara Jepang pada Perang Dunia II yang bersedia mati bersama pesawat terbang yang mereka tumpangi dengan menumbukkannya pada sasaran. (kba)