Ini saatnya juga bagi pengelola media untuk tidak mudah memberitakan pernyataan kontroversial. Lebih baik memberitakan manfaat ajang Formula E.
Ini saatnya juga bagi pengelola media untuk tidak mudah memberitakan pernyataan kontroversial. Lebih baik memberitakan manfaat ajang Formula E.
JAKARTA | KBA – Formula E 2022 seri Jakarta semakin mendekati hari H. Event balap mobil listrik jenis sasingle seater open wheel itu merupakan salah satu agenda Hari Ulang Tahun (HUT) ke-495 DKI Jakarta.
Akan digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, 4 Juni mendatang, Formula E bukanlah event balap biasa, tapi memiliki agenda yang sejalan dengan misi zero emission yang diusung dalam setiap E-Prix.
Tak hanya menyajikan 24 pembalap dari 12 tim adu kecepatan di lintasan, Formula E juga menerapkan balapan ramah lingkungan melalui edukasi konsep smart city hingga daur ulang sampah bagi penonton.
Bagi Indonesia, ini bakal menjadi pertama kalinya green sportainment digelar. Keterlibatan Jakarta sebagai tuan rumah kalender balap Formula E 2022 juga menjadi momentum dalam mendukung kampanye pengurangan emisi karbon kendaraan secara global.
https://www.instagram.com/p/CeNOEatP7yU/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Karena itu, pengamat kebijakan publik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Abd. Syakur mendorong pelaku media di Tanah Air ikut terlibat mengkampanyekan misi Formula E tersebut.
“Ini saatnya juga bagi pengelola media untuk tidak mudah memberitakan pernyataan kontroversial. Lebih baik memberitakan manfaat ajang Formula E,” ucapnya kepada KBA News, Jakarta, Rabu, 1 Juni 2020.
Pernyataannya itu dia sampaikan lantaran masih ada pihak-pihak tertentu yang mencapuradukkan gelaran event Formula E Jakarta dengan urusan politik praktis, apalagi dikaitkan dengan wacana pencalonan Gubernur Anies Baswedan di Pilpres 2024.
“Formula E bukan hajatan Pak Anies, itu kegiatan nasional. Yang kecipratan nama baik bukan beliau, justru Presiden Jokowi. Nama yang disorot bukan hanya Jakarta tetapi Indonesia,” imbuh Abd. Syakur.
https://www.instagram.com/p/CeLvO-hoo2y/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Makanya, semua pihak termasuk para pelaku media di Tanah Air didorong untuk bersama-sama mensukseskan event Formula E Jakarta, 4 Juni mendatang. “Sudahlah, rehat sejenak dari urusan politik praktis. Mari kita saksikan pesta rakyat dan pesta dunia dalam ajang Formula E,” harap Abd. Syakur.
Formula E Jakarta Momentum Transisi Energi Kendaraan Bermotor
Mengutip CNN Indonesia, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin berpendapat Jakarta E-Prix dapat menjadi momentum dalam mendukung transisi energi pada kendaraan bermotor.
Menurutnya, penggunaan kendaraan bermotor konvensional terus meningkat tajam seiring dari tahun ke tahun. Banyaknya peredaran kendaraan berbahan bakar minyak selaras dengan menanjaknya tingkat pencemaran udara.
https://www.instagram.com/p/CeMJ23KoFKX/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Selain pencemaran udara, Ahmad juga menyorot aspek ketersediaan BBM yang semakin terbatas. Jika tak segera muncul tindakan nyata dalam mencari energi terbarukan, lanjutnya, bukan tak mungkin manusia akan kesulitan dalam mencari bahan bakar.
Ahmad berharap eksistensi Formula E Jakarta dapat menjadi pemicu pemerintah selaku pemangku kebijakan guna membuat regulasi tentang kendaraan listrik di Indonesia.
“Butuh ada subsidi untuk baterai bagi kendaraan listrik. Selain itu perlu juga ada keringanan fiskal atau insentif bagi kendaraan listrik,” demikian Ahmad. (kba)