Rusmiyatun, mantan Bappilu Golkar DIY mengaku senang sekali gerakan di bawah mendapat apresiasi dari Anies Baswedan. #kbanews
YOGYAKARTA | KBA – Beredar video Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Anies Baswedan yang mengapresiasi gerakan relawan yang tulus ikhlas tanpa lelah pada perubahan. Secara khusus, Anies Baswedan menyebut satu nama dalam video itu, yakni Ibu Rus.
Dalam video itu, Anies mengucapkan terima kasih bisa bersilaturahmi dengan Wahyu dan mendengar kegiatan gerakan Ibu Rus dan teman-teman. “Terima kasih, jaga stamina fisik, moral, mental dan intelektual. Insyallah makin solid. Yang penting jangkau semua. Insyaallah ikhtiar kita dimudahkan,” begitu kata Anies.
Siapa Ibu Rus yang disebut Anies Baswedan dalam video tersebut? Ibu Rus tak lain adalah Rusmiyatun, mantan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar DIY yang kini menjadi relawan Anies Baswedan yang tergabung dalam simpul Jaringan Relawan Nasional (Jarnas). Dia merupakan Sekretaris DPD Jarnas Kulon Progo.
Saat dikonfirmasi KBA News, Rusmiyatun mengaku sangat senang sekali mendapat apresiasi langsung dari Anies Baswedan. “Bagai dapat tambahan amunisi untuk men-support semangat juang kami, begitu nama saya dan nama kami disebut pak Anies. Bismillah. Allahu Akbar,” katanya kepada KBA News, Kamis, 24 Agustus 2023.
Dia menceritakan, video apresiasi Anies Baswedan itu terjadi saat silaturahmi antara Wahyu dari NasDem dengan Anies Baswedan. Keduanya berteman sesama dosen. Dalam silaturahmi itu, Wahyu menyinggung gerakan relawan di bawah.
“Pak Wahyu mendengar gerakan saya di bawah lalu menceritakannya kepada Pak Anies. Gerakan itu saya lakukan sebelum Pak Anies diusung NasDem,” katanya kepada KBA News, Kamis, 24 Agustus 2023.
Bu Rus, sapaan akrabnya, menyatakan, diminta NasDem untuk menjadi Ketua Garda Wanita (Garnita) Malahayati, sayap partai NasDem Kulon Progo. “Saya blak-blakan kalau saya murni Relawan ABW tanpa kepentingan Pribadi dalam urusan apapun. Waktu itu saya bilang siap (jadi Ketua Garnita Kulon Progo) dengan catatan NasDem mengusung Pak Anies,” katanya.
“Saya langsung dimasukkan di beberapa grup Garnita. Ternyata saat itu NasDem belum ambil sikap. Saya lngsng undur diri dari grup dan tidak mau jadi ketua Garnita Kulon Progo, padahal banyak yang menginginkan jabatan sebagai ketua, tapi saya justru menolaknya,” jelasnya.
Koordinator Jaringan Masyarakat Kulon Progo (JMKP) ini mengaku tetap fokus untuk penggerak relawan dalam wadah simpul Jarnas ABW Kulon Progo. “Akhirnya gerakan sepak terjang saya diketahui Pak Wahyu lalu diceritakan ke Pak Anies,” imbuhnya.
Kini Bu Rus, diminta sebagai Timses dari Widya Siswanti sebagai Caleg Dapil 1 Kulon Progo Progo. Dia bersedia sebagai timsesnya. “Saya bersedia sebagai Timsesnya Mbak Widya karena beberapa hal, dia perempuan. Saya ingin ada wakil perempuan untuk DPRD biar terwujud Wakil Rakyat yang pro kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, remaja, lansia dan difabel,” ungkapnya.
Selain itu, kata Bu Rus, Widya Siswanti juga punya rekam jejak sebagai Duta Kemanusiaan. “Itu pas dengan background saya selaku aktivis perempuan dan sosial kemanusiaan. Dia punga gagasan dan latar belakang yang mulia ini wajib kita perjuangkan,” tegasnya.
Menurut dia, banyak permasalahan di akar rumput yang bisa dikolaborasikan dengan Widya Siswanti untuk program kegiatannya. “permasalahan biaya pendidikan dan juga masalah warga duafa yang punya masalah kesehatan juga sudah kami jalankan bersama mbak Widya dengan ranah peduli kelompok rentan,” katanya.
Selain itu, Bu Rus bersedia jadi timses Widya Siswanti karena merupakan caleg NasDem. “Karena dia dari partai yang Ketumnya (Surya Paloh) yang mempertaruhkan segalanya termsuk nyawanya untuk membela dan memperjuangkan Pak Anies untuk bisa ikut berkompetisi sebagai Capres,” tegasnya. (kba)