Konsolidasi relawan AMIN se Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menghasilkan rekomendasi menambah dan mengamankan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024. #aminkanindonesia
BANYUMAS | KBA – Dua langkah strategis dilakukan relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Kabupaten Banyumas dalam rangka pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 1. Dua langkah tersebut yakni menambah dan mengamankan suara pasangan AMIN pada Pilpres 2024.
Koordinator Forum Komunikasi (Forkom) Antar-Simpul Relawan AMIN Banyumas Edo Damaraji mengatakan, dua strategi tersebut meruapakan hasil konsolidasi yang digelar di Hall Menara Pandang Purwokerto belum lama ini. Acara yang dihadiri Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said ini dihadiri sekitar 1.300 orang dari berbagai simpul relawan.
Dia menjelaskan, untuk menambah suara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, relawan diwajibkan melakukan pertempuran udara dan darat. Pertempuran udara misalnya dengan share sebanyak mungkin pasangan AMIN di media sosial berbagai plaform dan WhatsApp.
“Kita bombardir medsos tentang kebaikan, rekam jejak, prestasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Tidak perlu share paslon lain, termasuk keburukan dan kejelekannya,” katanya kepada KBA News, Sabtu, 6 Januari 2024.
Untuk pertempuran darat, relawan AMIN sepakat menggencarkan gerakan sosialisasi door to door khsuusnya di wilayah pedesaan yang masih minim terjangkau medsos. “Door to door sambil membagikan stiker, buku panduan, atau alat peraga kampanye lainnya,” ungkapnya.
Sedangkan langkah kedua yakni mengamankan suara. Tiap TPS minimal ada saksi dari relawan untuk pasangan AMIN. Di Banyumas sendiri tercatat ada 5.300-an TPS. “Saksi TPS dari relawan di Banyumas yang sudah terkocer baru 50 persen. Kami optimistis di sisa waktu sebulan akan tercover semua. Satu relawan mencari satu orang untuk jaga TPS pasti bisa,” tegasnya.
Ketua Tim 100 Badan Koordinasi Saksi (Bakorsi) Banyumas ini mengungkapkan, selain menempatkan saksi dalam TPS, juga menggerakkan relawan untuk menjaga lingkungan TPS. Mereka bertugas memviralkan jika ada kecurangan.
“Kami sudah bikin jalur khusus untuk menampung vidoe-vidoe kecurangan. Yang penting memuat informasi tempat kejadian, TPS berapa, kronologi, pelaku dan tanggal kejadian. Nanti tim yang bekerja menindaklanjuti,” jelas Damar, panggilan Edo Damaraji.
Damar mengatakan, validitas data penting saat mendapati kecurangan. Ini belajar dari pengalaman dulu, waktu mendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. “Saat itu mengguggat kecurangan, tapi tidak bisa menunjukkan di TPS mana dan kronologinya sehingga kalah saat sidang perkara karena tidak cukup bukti yang kuat,” katanya. (kba)