Sedianya tim Laskar AMAN dari pusat meminta kegiatan itu cukup dihadiri 80 orang. Karena ini baru sebatas pengenalan awal sosok Anies dan tim relawan. Namun animo masyarakat sangat tinggi. Hingga mencapai lebih dari 200 orang yang hadir.
RUTENG | KBA – Kehadiran Tim DPP Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (AMAN) di Kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, pada Senin, 23 Januari 2023, disambut meriah oleh masyarakat setempat. Penyambutannya juga digelar secara adat.
Tim Laskar AMAN yang terdiri dari Ervanus Tou (Ketua Umum), Emanuel Odi (Wakil Ketua Umum), Cosmas Fernandez (Ketua Bidang Humas dan Penggalangan Massa) serta turut pula mantan anggota DPR RI Ramadhan Pohan disongsong di depan sebuah rumah yang beralamat di Jalan Menjangan I, Nomor 8, Kuwu, Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong.
Selain pemuda dan pemudi yang kompak mengenakan kaus putih Laskar AMAN dan bawahan kain songke, juga terdapat sejumlah para sesepuh masyarakat. Selain memakai kain songke, para pemuka ini berbalut jas dan bertutup kepala khas Manggarai.
Sambil memegang sebuah kendi, tokoh adat, Andreas Jaharus, menyampaikan sambutan dalam bahasa Manggarai. Lalu menyerahkan kendi kepada Ervan, sapaan akrab tokoh pemuda nasional yang juga berasal dari Manggarai. Dia pun menjawab dengan bahasa lokal yang kemudian kembali mengembalikannya kepada tokoh adat itu.
Berikutnya, kepada para tamu dari Jakarta itu para pemudi yang sudah bersiaga mengalungkan selendang songke dan memakaikan topi rea, kopiah khas Manggarai yang terbuat dari daun pandan berduri.
Prosesi adat pada saat matahari tenggelam di kota tertinggi se-Nusa Tenggara (1200 mdpl) tersebut masih berlanjut. Karena setelah pengalungan selendang dan pemakaian topi, tamu kemudian diajak masuk ke dalam rumah.
Di ruang utama rumah papan setengah tembok tersebut, para tokoh adat duduk lesehan berhadapan dengan tim Laskar AMAN. Sementara yang lain duduk di kursi. Karena ruang utama penuh, tidak sedikit pula yang mengikuti kegiatan itu dari ruang tengah. Bahkan sebagian di luar.
Seperti di awal, Andreas Jaharus kembali menyampaikan sambutan dalam bahasa setempat dan menyerahkan kendi. Namun, kali ini ada juga berupa penyerahan seekor ayam putih.
Setelah acara adat, di tengah cuaca yang mulai terasa dingin di kota yang terletak di kaki Gunung Ranaka (2.400 mpdl) tersebut kemudian digelar Dialog Kebangsaan: Merawat Harmoni dan Membangun Persatuan & Aspirasi Dukungan Anies Baswedan Menuju Presiden 2024.
Ramadhan Pohan dan Ervanus Tou tampil sebagai pembicara. Di samping Ervan mengenalkan tentang Laskar AMAN, keduanya juga menjelaskan berbagai hal terkait sosok dan prestasi Anies Baswedan selama memimpin Jakarta bahkan sebelum menjadi orang nomor satu di ibu kota. Penjelasan kedua tokoh dari Jakarta ini mendapat sambutan positif dari semua yang hadir.
Kepada KBA News usai dialog, tokoh adat Andreas Jaharus menjelaskan prosesi adat yang dia pimpin tadi itu disebut dengan Tuak Curu. Yaitu proses penyambutan tamu.
“Itu jemput tamu. Bentuk penghargaan, penyambutan kita dari segi budaya terhadap tamu yang datang dari jauh,” kata sesepuh berusia 58 ini.
Setelah tamu disambut di depan rumah, lalu dituntun masuk ke dalam. “Itu maknanya supaya jangan tersesat. Mari kita sama-sama ikut saya. Saya di depan,” beber anggota DPRD Manggarai Fraksi PDIP periode 1999-2004 ini.
Berbagai kegiatan simbolik dalam proses penyambutan itu juga kaya makna. Misalnya keberadaan seekor ayam putih. Ayam itu juga menyimbolkan kegembiraan sahibulbait menyambut para pelawat.
“Sebetulnya kami harus pangku, gendong bapak dorang satu per satu. Tapi secara fisik kan kami tidak mungkin pangku. Jadi lewat perantaraan ayam ini, kami menyatakan kesiapan kami menerima bapak dorang dan gendong bapak dorang. Artinya kita rasa bahagia, rasa bangga, bapak dorang mengunjungi kami di sini,” jelasnya seraya mengakui masyarakat Manggarai memang kuat memegang budaya.
Sementara itu Koordinator Laskar AMAN Manggarai, Kanisius Senta, yang bertindak selaku tuan rumah menjelaskan sedianya tim Laskar AMAN dari pusat meminta kegiatan itu cukup dihadiri 80 orang. Karena ini baru sebatas pengenalan awal sosok Anies dan Laskar AMAN.
Namun animo masyarakat di daerah yang mayoritas beragama Katolik ini sangat tinggi. Hingga mencapai lebih dari 200 orang yang hadir. Itu pun dia sudah berusaha untuk membatasi. “Saya diomelin. Karena saya harus membatasi orang [yang datang],” katanya sambil tertawa kecil. (kba)