Amat berbeda halnya dengan relawan Anies Baswedan sebagai relawan pejuang suara tanpa iming-iming materi.
Fenomena relawan pembeli suara dengan iming-iming uang, sembako atau materi lainnya makin marak, terbuka, dan norak. Mereka tanpa malu-malu menjajakan bakal calon presiden yang didukungnya dengan imbalan materi tertentu.
Tulisan penulis Ahad, 24 Juli 2022 tentang Relawan Anies Baswedan Bergerilya Sebagai Pejuang Suara yang dimuat portal berita online, kbanews memantik relawan JABAR MANIES (Jawa Barat Bersama Anies 2024) di beberapa Kabupaten dan Kota wilayah Priangan Timur buka suara.
Mereka mengeluhkan relawan bakal calon presiden tertentu bergerilya membeli suara. Dengan iming-iming uang Rp3.000.000 bila mendapatkan 500 suara. Masih menurut mereka. Cara kerja relawan bakal calon presiden tertentu door to door dengan iming-iming tertentu pula. Konon kabarnya bakal calon presiden tersebut seorang petinggi partai dan pejabat publik. Balihonya bertebaran dimana-mana.
Sistem kerja relawan tersebut sistem silang antar kecamatan. Misalnya relawan dari sebuah kabupaten di wilayah Priangan Timur berasal dari kecamatan A menggarap kecamatan B dan sebaliknya. Masih dalam satu kabupaten atau kota. Tiap 500 suara dibandrol dengan uang Rp3.000.000.
Masih dari Jawa Barat. Ada relawan dari bakal calon presiden sebelahnya lagi yang dikait-kaitkan dengan mega skandal e-KTP bagi-bagi sembako di sebuah kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Ada pula info dari relawan Lampung. Sebuah organisasi kedaerahan tertentu diberikan fasilitas pertashop dari seorang menteri yang disebut-sebut akan maju di Pilpres 2024. Balihonya pun sudah ada dimana-mana. Wajahnya pun sering muncul di anjungan tunai mandiri (ATM).
Pertashop adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini yang resmi bekerja sama dengan Pertamina. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual Pertashop adalah sama dengan di SPBU Pertamina Reguler.
Kabarnya lagi, anggota organisasi kedaerahan tersebut diberikan fasilitas kredit dari bank plat merah untuk mendapatkan fasilitas pertashop. Syarat tidak tertulisnya. Mendukung tokoh yang sering muncul di mesin ATM di Pilpres 2024.
Fenomena relawan pembeli suara dengan iming-iming uang, sembako atau materi lainnya makin marak, terbuka dan norak. Mereka tanpa malu-malu menjajakan bakal calon presiden yang didukungnya dengan imbalan materi tertentu.
Amat berbeda halnya dengan relawan Anies Baswedan sebagai relawan pejuang suara tanpa iming-iming materi. Relawan Anies Baswedan nyaris tidak punya amunisi kecuali dari dana pribadi dan urunan sesama relawan.
Relawan Anies Baswedan hanya didorong oleh semangat perubahan dan pembelajaran kepada rakyat tentang politik bersih dan sehat seperti yang disampaikan oleh Anies Baswedan dalam berbagai kesempatan.
Seperti kata-kata yang sangat populer dikalangan relawan Anies Baswedan yang disampaikan Anies Baswedan beberapa waktu lalu dalam akun Twitter-nya. “Relawan tidak dibayar bukan karena Ia tidak bernilai, tapi karena Ia tidak ternilai.”
Anies Baswedan mengatakan sempat bertemu dengan mahasiswa yang menganggap bahwa politik adalah sektor yang kotor. Padahal, kotor tidaknya politik adalah bagaimana menjalankannya.
“Bersih dan kotor itu bukan sektornya. Bersih dan kotor adalah cara menjalaninya ketika kita memiliki amanat di sektor apapun,” ujar Anies Baswedan saat menghadiri pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).
Yang dijajakan oleh relawan Anies Baswedan sebagai pejuang suara adalah sosok pribadi Anies Baswedan yang cerdas, santun dan shalih serta prestasi-prestasi Anies Baswedan. Baik saat di Gerakan Indonesia Mengajar dan Rektor Universitas Paramadina hingga prestasi Anies Baswedan saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Jokowi-JK maupun segudang prestasi, penghargaan dan karya Anies Baswedan ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Bagai minyak dan air antara relawan pejuang suara dengan relawan pembeli suara. Yang satu berkomitmen pada kejujuran, keadilan dan kesejahteraan. Sementara yang satunya lagi memperjual-belikan suara untuk kepentingan elit politik dan oligarki. Nangisnya pun nangis darah ketika calon presiden yang membeli suara berkuasa. Penyesalan yang tak berguna lagi.
Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 26 Dzulhijjah 1443/26 Juli 2022
Tarmidzi Yusuf, pegiat dakwah dan sosial