Kehadiran Anies Baswedan ke KPK sebagai saksi atas dugaan kasus korupsi pengadaan tanah di Munjul ini menegaskan dirinya tidak terlibat, sehingga tidak takut.
Dipanggil sebagai saksi atas dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Jakarta Timur, Selasa, 21 September 2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan menghadiri panggilan tersebut. Tidak ada keraguan apa pun.
Tidak hanya menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi, mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah itu juga menyempatkan waktu untuk merespon pertanyaan dari puluhan wartawan yang setia menunggu di depan Gedung KPK sejak pagi hari.
Meski dicerca oleh puluhan pertanyaan menohok dari wartawan terkait kasus pengadaan tanah di Munjul, Anies dengan santai menjawab semua pertanyaan dari awak media itu sembari melemparkan senyum khasnya. “Pak Anies itu baik, masih sempat menjawab pertanyaan kita,” kata Rizky salah satu wartawan online di Gedung KPK.
Hal berbeda dilakukan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang juga diperiksa KPK sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul. Kader PDIP itu tiba di Gedung KPK Merah Putih pada pukul 09.43 WIB.
Prasetyo datang sendiri dengan memakai kemeja putih dan mengenakan masker Merah Putih. Namun, Prasetyo langsung menuju ke dalam Gedung KPK tanpa merespon panggilan dari awak media yang membutuhkan keterangannya.
Kehadiran Anies, mantan Rektor Universitas Paramadina, di KPK mendapatkan dukungan dari publik. Salah satu dukungan itu datang dari tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma. Dukungan Lieus kepada Anies ini sebagai rekannya (satu angkatan) saat mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Anies, kata Lieus, merupakan salah satu kepala daerah yang bersih dari praktik korupsi. Ia mengakui sangat mengenal kepribadian Anies, yang disebutnya sangat mustahil untuk korupsi. “Saya rasa Anies Baswedan itu orangnya terlalu baik. Saya nilai Anies Baswedan itu tipe orang yang enggak ngiler sama duit.”
Pegiat media sosial @Maudy Asmara mengaku heran dengan buzzer-buzzer yang terus menyerang Anies Baswedan tanpa pengetahuan. Menurut Maudy, mereka tampak diarahkan untuk menghajar Anies Baswedan dan mengabaikan orang yang benar-benar bermasalah.
“Anies Baswedan dipanggil KPK kelian goreng ampe gosong, lah Ganjar dan Ahok sudah dipanggil duluan, kelian ke mana aja,” tulis Muady Asmara di akun Twitter-nya.
Kehadiran Anies Baswedan ke KPK sebagai saksi atas dugaan kasus korupsi pengadaan tanah di Munjul ini menegaskan dirinya tidak terlibat, sehingga tidak takut. Selain memberikan kesaksian untuk memudahkan penyidik KPK menyelesaikan masalah, Anies juga membuktikan kalau dia siap membantu KPK untuk menegakkan hukum terhadap orang-orang yang mencuri uang negara.
Publik senantiasa merindukan pemimpin berkarakter dan berprinsip seperti Anies. Tidak ada keraguan! (kba)