Saat saya tanya seberapa besar dia menikmati manfaat jalan tol dan lainnya, dia baru sadar. Akhirnya malah curhat tentang sulitnya hidup di desa khususnya para petani
YOGYAKARTA | KBA – Relawan Anies Alumni Gadjah Mada (Relagama) dalam beberapa hari terakhir sudah mendistribusikan kaos bergambar Anies Baswedan. Nama kegiatan ini Sedekah Kaos. Kaos bergambar Anies Baswedan ini dibagikan kepada warga desa dan pinggiran kota seperti petani, nelayan, buruh, pedagang kaki lima dan lainnya.
Penggagas Program Sedekah Kaos Relagama Moh. Iqbal ikut turun langsung membagikan kaos ini kepada mereka. Kali ini menyasar pedagang kaki lima yang biasa berjualan di kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta.
Iqbal menemui penjual air minum dan memberikan kaos kepadanya. “Dia bilang enak dipakai. Alhamdulillah,” kata Iqbal kepada KBA News, Selasa, 24 Januari 2023.
Kaos buatan Relagama ini memang berkelas. Berbahan cotton combed 30s, awet dan nyaman dipakai. Untuk biaya produksi Rp50.000 per piece. “Yang namanya sedekah kan memberikan yang terbaik. Jadi kaos yang diberikan ini bagus, dan mohon maaf bukan seperti kaos-kaos partai yang mirip saringan tahu,” kata Iqbal.
Iqbal lalu berbincang dengan si pedagang minuman keliling itu. Dalam obrolannya, si penjual mengaku baru mengenal nama Anies Baswedan setelah mendapat kaos ini. “Lalu saya jelaskan tentang sosok Anies. Dia sangat antusias. Setelah itu dia bilang akan sering pakai kaos ini,” jelasnya.
Berikutnya, Iqbal menemui pedagang buah, lapaknya hanya bersebelahan dengan pedagang minuman tadi. Si penjual buah ini ternyata sudah mengenal betul sosok Anies Baswedan dan termasuk pendukung. “Betapa senangnya dia saat diberi kaos Anies dan memakainya,” ungkapnya.
Teman akrab Anies Baswedan semasa di SMAN 2 Yogyakarta dan UGM ini kemudian menemui penjual bakso kawi yang masih satu kompleks di kawasan itu. Saat ditanya tentang sosok Anies, si penjual bakso kawi ini hanya sekedar tahu saja.
Rupanya penjual bakso ini lebih mengenal sosok lain yang juga digadang-gadang jadi presiden. Iqbal mengajaknya berbincang dengannya. Awalnya si penjual bakso ini membanggakan prestasi pemerintah seperti pembangunan jalan tol.
“Saat saya tanya seberapa besar dia menikmati manfaat jalan tol dan lainnya, dia baru sadar. Akhirnya malah curhat tentang sulitnya hidup di desa khususnya para petani,” jelasnya.
Iqbal mengaku senang berdiskusi dengan mereka, khususnya yang tidak mendukung Anies Baswedan. “Justru mereka ini menjadi tantangan utamanya. Mereka juga sangat senang ketika saya menjelaskan tentang sosok Anies Baswedan,” kata Iqbal. (kba)