Target Sedekah Kaos Anies Baswedan ini memang dibagikan kepada masyarakat desa dan pinggiran kota seperti petani, nelayan, buruh, pedagang kaki lima dan lainnya
YOGYAKARTA | KBA – Relawan Anies Alumni Gadjah Mada (Relagama) menggencarkan program Sedekah Kaos Anies Baswedan. Kaos kualitas bagus ini didistribusikan ke pelosok negeri. Namun, target utama masyarakat pedesaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Untuk desainnya elegan dan keren. Bagian depan bergambar Anies Baswedan dengan tulisan Anies Baswedan untuk Indonesia 2024. Sedangkan bagian belakang ada tulisan “Anies Baswedan 2024 – INDONESIA SEJAHTERA BERSAMA. Untuk pilihan warna kaos ada lima macam; yakni merah, hitam, putih, hijau muda, oranye.
Penggagas Program Sedekah Kaos Relagama Moh. Iqbal mengatakan program ini mengajak pendukung dan simpatisan Anies Baswedan bergabung dalam Sekedah Kaos ini. “Kami bukan sebelah ya. Kemarin mereka ada acara di Mandala Krida, penontonnya diberi kaos gratis. Kalau kami, relawan Anies Baswedan bantingan untuk kaos keren ini,” katanya kepada KBA News, Jumat, 20 Januari 2023.
Teman satu kelas dengan Anies Baswedan di SMAN 2 Yogyakarta ini mengatakan, meski dengan anggaran bantingan, namun kaos yang diberikan tidak murahan. “Bahasa kami Sedekah Kaos. Yang namanya sedekah kan memberikan yang terbaik. Jadi kaos yang diberikan ini bagus, dan mohon maaf bukan seperti kaos-kaos partai yang mirip saringan tahu,” kata Iqbal.
Menurut dia, teknis donasi Sedekah Kaos ini misalnya donatur mendonasikan Rp1 juta untuk 20 pieces kaos. Bahan kaos dari cotton combed 30s, kaos berkualitas, awet dan nyaman dipakai. “Ibaratnya donatur itu membelikan kaos seharga Rp50.000 sebagai sedekah,” ungkapnya.
Alumnus FE UGM Yogyakarta ini mengungkapkan, target penerima sedekah kaos ini yakni masyarakat menengah ke bawah di pedesaaan dan pinggiran kota. “Target Sedekah Kaos Anies Baswedan ini memang dibagikan kepada masyarakat desa dan pinggiran kota seperti petani, nelayan, buruh, pedagang kaki lima dan lainnya,” katanya.
Menurut dia, ada alasan mengapa sedekah kaos ini dibagikan kepada warga pedesaan. Relagama UGM menilai ide sebenarnya bagian program relawan Anies baswedan yang punya misi mendambakamn perubahan untuk negeri ini lebih baik. “Perjuangan ini luar biasa, bukan perkara mudah mengingat ada hal-hal yang tidak fair bagi kontestan. Rezim memanfaatkan semua untuk melanggengkan kekuasaan,” jelasnya.
Iqbal mengatakan, ketidakadilan misalnya dari sisi media informasi. Anies Baswedan sangat terbatas untuk diberikan fasilitas yang sama menjangkau lapisan masyarakat. “Kami merasakan Anies Baswedan terkenal di perkotaan yang mudah menjangkau akses informasi. Di pedesaan, akses informasi terbatas sehingga kurang memadai untuk mengenal sosok Anies,” ujarnya.
Atas dasar itu, Relagama dalam kerangka melebarkan lapisan untuk mengenalkan sosok Anies Baswedan mencoba menggandeng orang-orang punya punya perhatian yang sama, untuk sedekah kaos ke masyarakat desa. Sasarannya tentu kalangan masyarakat menengah ke bawah seperti petani atau buruh.
“Sedekah kaos ini menjadi pintu masuk bincang-bincang dengan warga. Prinsipnya tidak boleh memaksakan. Jika tidak mau ya sudah tidak masalah,” kata Iqbal. (kba)