“Dia (Surya Paloh) ingin punya pengaruh yang lebih besar, terlepas siapa yang menang di Pilpres 2024,” ujar Refly kepada KBA News di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
JAKARTA | KBA – Pengamat hukum tata negara Refly Harun menilai kunjungan Surya Paloh bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo sebagai upaya mencairkan kebekuan komunkasi politik. Politikus senior itu dianggap ingin menjadi king maker.
“Dia (Surya Paloh) ingin punya pengaruh yang lebih besar, terlepas siapa yang menang di Pilpres 2024,” ujar Refly kepada KBA News di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
Pendekatan politik yang dilakukan Surya Paloh menurut Refly tidak fatalistik. Dalam anggapannya, kalau Anies menang lalu yang lain ditinggalkan dan sebaliknya kalau yang lain menang dia tidak ditinggalkan.
Gaya politik Surya menurut Refly terbilang moderat. Meski begitu, pengamat kondang itu lebih ingin melihat kedatangan tokoh media itu ke Hambalang membawa misi tidak mengandung pragmatisme. Dia mencontohkan pragmatisme jangka pendek itu adalah memiliki agenda di belakang layar.
“Istilahnya tukar tambah. Jadi misalnya ada deal-deal di belakang layar,” ujar dia.
Kalau memang ada deal menurut Refly tidak menjadi masalah. Menurut dia, kalau dealnya baik diumumkan ke publik. “Tapi sebaliknya, kalau dealnya tidak baik ya kita tidak berharap itu tidak terjadi,” ujarnya.
Refly bilang dalam politik lumrah orang berbeda pilihan siapa calon presiden yang bakal dipilih. Menurut dia komunikasi antara elite politik tetap berjalan. Komunikasi politik dalam hal ini mempunyai tujuan kebaikan.
Refly memberi contoh kalau ada yang mengkritik pemerintah yang dianggap gagal menjalankan Amanah reformasi khususnya dalam hal pemberantasan korupsi jangan dianggap sebagai musuh. Kewajiban setiap warga negara kata dia adalah terus menerus menyuarakan adanya ketidakadilan. “Kadang-kadang orang keliru, seolah-olah kalau sudah berkomunikasi, bersilaturahmi hilang kritisnya,” ujarnya.
Permasalahan bangsa di Indonesia saat ini menurut Refly bukan permasalahan pribadi. Semisal, Surya Paloh perlu mengkritik pemerintahan menurutnya tidak menjadi masalah. Dia menilai bukan berarti politik silaturahmi dalam hal ini meniadakan daya kritis.
Kunjungan Surya ke Hambalang menurut Refly bisa saja ditarik kesimpulan bahwa dia mencoba iseng-iseng berhadiah. Dia ingin menawarkan siapa tahu Prabowo bersedia menjadi wakil Anies. “Dia (Surya Paloh) tidak mungkin menyodorkan Anies untuk jadi wakilnya Prabowo,” ujarnya. (kba)