Formula E salah satu upaya Anies menunjukan bahwa Jakarta bukan hanya sebagai sentrum Indonesia tapi juga setara dengan kota-kota besar di dunia.
Formula E salah satu upaya Anies menunjukan bahwa Jakarta bukan hanya sebagai sentrum Indonesia tapi juga setara dengan kota-kota besar di dunia.
JAKARTA | KBA – Meski sudah mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, event Formula E di Jakarta masih mendapat serangan negatif dari pihak-pihak yang tidak menyukai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Padahal, event bertaraf internasional ini bukan hanya membawa nama Jakarta ke kancah dunia, tetapi nama Indonesia yang akan lebih terkenal. Namun, pihak-pihak tersebut selalu menggiring balapan Formula E ini ke ranah politik, hingga ketakutan nama besar Anies selalu menonjol.
Menanggapi sikap pengkritik ini, Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan, berhasilnya event Formula E di Jakarta menjadi bukti bahwa Anies mampu berbicara di dunia internasional.
“Saya termasuk orang yang cukup meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh Anies terkait dengan Formula E adalah bahwa dia bisa bicara banyak di dunia internasional,” kata Adi Prayitno di salah satu acara talk show yang dikutip KBA News dari media sosial Tiktok pada, Rabu 1 Desember 2021.
Keberhasilan Anies menggolkan Formula E di Jakarta juga menjadi jawaban kepada lawan politiknya, bahwa mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini bukanlah Gubernur kata-kata atau wacana, tetapi dia mampu bekerja serta membawa Jakarta setara dengan kota-kota besar di dunia.
“Anies selama ini kan disebut sebagai Gubernur kata-kata, Gubernur wacana dan tidak bisa bekerja, dengan Formula E salah satu upaya Anies menunjukan bahwa Jakarta bukan hanya sebagai sentrum Indonesia tapi juga setara dengan kota-kota besar di dunia, kan itu yang sebenarnya,” ucapnya.
Selain itu, tudingan Anies menjadikan Formula E sebagai jalan menuju panggung pencapresan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dianggap hal yang wajar dalam politik, karena buat Dosen UIN Jakarta itu bukanlah sesuatu yang salah.
“Kalau pun toh itu dianggap sebagai sebuah insentif positif menuju 2024, gak salah kan? Kenapa sih harus sewot misalnya, ketika Anies disebut sebagai upaya menuju jalan panjang 2024,” ujarnya.
Sebelumnya, wacana Gubernur Anies jadikan momen Formula E sebagai ajang politik dibantah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Dia menyebut waktu gelaran Formula E yang beberapa kali mengalami masalah, dari pemunduran jadwal hingga venue bukanlah masalah utama tetapi pandemi Covid-19.
“Enggak ada misi politik, ini kan harusnya 2020. Tapi, karena ada Covid-19 mundur 2021 dan mundur lagi 2022,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta. (kba)