Jenis sumur resapan di atas trotoar sudah dilakukan dibeberapa lokasi dan salah satunya di kawasan Gandaria City.
JAKARTA | KBA – Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan banjir saat musim penghujan tiba adalah perbanyak sumur resapan, baik di pusat kota hingga ke perkampungan di Jakarta.
Namun, langkah Pemprov DKI Jakarta ini dikritisi oleh pihak-pihak tertentu tanpa mengetahui cara kerja dari sumur resapan tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria lewat akun twitter-nya menjelaskan, ada dua cara kerja sumur resapan di Jakarta, seperti bak kontrol yang kotak hingga air disaring sebelum masuk ke sumur resapan yang berbentuk bulat.
“Beredar video mengenai kesalahpahaman atas penempatan sumur resapan (SR) di trotoar. Berikut cara kerjanya: 1) Air akan masuk melalui tali2 air ke bak kontrol yg kotak, 2) Air akan disaring sebelum masuk ke SR (bulat),” tulis Riza Patria yang dikutip KBA News, Selasa, 9 November 2021.
Jenis sumur resapan di atas trotoar sudah dilakukan dibeberapa lokasi dan salah satunya di kawasan Gandaria City. “Contoh ini SR Gandaria City, terima kasih, hormat kami,” tambahnya di tweet yang sama.
Postingan Wagub DKI ini lantas mendapat respon positif dari warga Jakarta. Mereka mengakui langkah Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya banjir sangat tepat dan harus mendapat dukungan dari seluruh warga Jakarta.
“Bisa di mengerti dan sangat menunjang dlm antisipasi penanggulangan, semua demi utk sebuah perubahan yg lebih baik, ttp Istiqomah Pak wagub. Semoga menjadikan berkah bagi warga kota Jakarta hususnya…aamiin,” tulis @masMuz5.
Selain @masMuz, warganet lainnya @doniteminKW meminta Pemprov DKI Jakarta untuk lebih intens melakukan sosialisasi terkait lubang biopori, agar tidak ada kesalahpahaman dari warga.
“Selain Sumur Resapan diperbanyak. Lubang biopori juga perlu di sosialisasikan Pak @ArizaPatria,” pinta @donitemonKW.
Sementara itu, @master_man menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta membuat sketsa atau info grafis terkait sumur resapan.
“Mohon dibuatkan sketsa atau infografis terkait alur proses sumur resapan… terimakasih,” harapnya.
Diketahui, salah satu cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menangani banjir di Jakarta adalah perbanyak sumur resapan. Pengerjaan sumur dimulai tahun 2020 hingga 2022, memiliki target 60 titik sumur resapan setiap satu rukun tetangga (RT).
Rinciannya, 82.020 sumur resapan dari 1.367 RT di Jakarta Pusat, 364.620 sumur resapan dari 6.077 RT di Jakarta Selatan, 311.940 sumur resapan dari 5.199 RT di Jakarta Barat, dan 428.160 sumur resapan dari 7.136 RT di Jakarta Timur.
Sementara itu, untuk jakarta Utara tidak akan dibangun sumur resapan karena kondisi geologisnya. (kba)