JAKARTA | KBA – Meski dikritik dan dituding berbagai macam cara oleh para lawan politiknya, nama Gubernur Anies Baswedan kian bersinar. Bahkan, setelah tudingan dari PSI kemarin dilancarkan, tak sedikit yang pasang badan membela orang nomer satu di DKI Jakarta itu.Banyak yang sayang Anies. Banyak yang menaruh peduli dan perhatian pada alumnus doktor Ilmu Ekonomi […]
JAKARTA | KBA – Meski dikritik dan dituding berbagai macam cara oleh para lawan politiknya, nama Gubernur Anies Baswedan kian bersinar. Bahkan, setelah tudingan dari PSI kemarin dilancarkan, tak sedikit yang pasang badan membela orang nomer satu di DKI Jakarta itu.
Banyak yang sayang Anies. Banyak yang menaruh peduli dan perhatian pada alumnus doktor Ilmu Ekonomi dari Amerika ini. Anies dilihat sebagai sosok santun, cerdas, tata kerama baik dan bijaksana.
Bahkan, para pengamat menyampaikan, tudingan yang dilakukan oleh Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha kemarin, bahwa Anies adalah pembohong, dinilai salah taktik untuk menjatuhkan Gubernur Anies. Alih-alih menurunkan elektabilitas, justru nama Anies makin melambung tinggi dengan tempaan itu.
Tak hanya itu saja, tudingan Giring ini justru dinilai sebagai politik kebencian. Hal tersebut disampaikan oleh Pakar politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
Pria yang akrab disapa Hensat ini menyayangkan sikap Giring yang menyampaikan narasi pembohong hingga hasutan terhadap Anies Baswedan.
“Giring gak pantas bicara seperti itu, gak pantas menghasut begitu, bukan cuma dengan gubernurnya, dengan siapa pun, sebagai petinggi parpol, Giring harus memberikan contoh ke partai dan masyarakat umum akan politik santun dan sejuk,” kata Hensat kepada wartawan.
“Sebagai petinggi partai politik, sebagai politisi yang sudah berada di jajaran papan atas partai, Mas Giring harusnya lebih mengutamakan kesantunan politik dibandingkan dengan mengutamakan atau mengutarakan hal-hal yang tidak dia sukai secara bablas gitu,” lanjutnya.
Tudingan dan pembelaan kepada Anies Baswedan itu bukan terjadi dalam ruang kosong belaka. Mantan Mendikbud RI itu menjadi magnet Pilpres 2024. Akhirnya, apapun yang dilakukan, akan mendapatkan pro kontra yang cepat menyeruak ke publik.
Sebelumnya, hal itu juga diutarakan oleh Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam. Anies Baswedan kata dia, diyakini menjadi figur yang menjadi magnet kuat bagi partai pengusung di Pilpres 2024 nanti.
“Nama Anies Baswedan adalah nama capres yang disegani oleh calon lain yang bakal maju pada perhelatan kontestasi Pilpres 2024,” ujar Arman Salam dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Arman, penilaian tersebut berdasarkan dari hasil survei IPS periode April-Mei 2021. Mantan menteri pendidikan ini masuk dalam radar tiga tokoh potensial memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengatakan, jika nama Presiden Joko Widodo dikeluarkan dalam daftar kandidat, Anies Baswedan berhasil mengantongi 14,7 persen dari 30 nama yang diuji. Dia hanya kalah dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Bahkan dengan aneka simulasi head to head, Anies selalu unggul jika diadu dengan siapapun kecuali Prabowo Subianto. Nama Prabowo memang masih jawara. Namun suatu hal yang wajar mengingat Prabowo adalah figur yang sudah dua kali mencalonkan sebagai calon presiden. Tingkat pengenalan Prabowo jauh mengungguli calon yang lain,” jelasnya.
“Pertarungan Pilpres maupun Pilkada adalah pertarungan figur. Adapun partai adalah syarat administrasi sebagai pengusung yang diatur dalam undang undang pemilu,” ujarnya soal Gubernur Anies Baswedan. (*)