Saya rasa rakyat bangga kedua tokoh ini tetap berada di barisan perubahan. #kbanews
YOGYAKARTA | KBA – Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyatakan komitemnnya untuk tetap berada di barisan perubahan. Ketua tokoh ini akan tetap berjuang meningkatkan mutu demokrasi. Pernyataan tersebut disampaikan usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal sengketa Pilpres 2024.
Penasihat Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) Yogyakarta Syukri Fadholi mengapresiasi sikap capres dan cawapres yang diusung tiga partai; NasDem, PKB, dan PKS ini. Gerakan perubahan untuk memperbaiki kondisi bangsa, termasuk demokrasi dan hukum harus terus menyala. “Saya rasa rakyat bangga kedua tokoh ini tetap berada di barisan perubahan,” katanya saat dihubungi KBA News, Rabu, 24 April 2024.
Menurut dia, gerakan perubahan itu bagian dari oposisi terhadap pemerintah. “Demokrasi dan kekuasaan itu harus ada opisisi, sebab kekuasaan yang dilakukan penguasa jika tidak ada oposisi maka menjadi negara kekuasaan,” katanya.
“Jika terjadi otoritarianisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka alamat kehancuran bangsa semakin dekat,” imbuh Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta.
Syukri mengungkapkan, gerakan perubahan atau membangun oposisi perlu dilakukan. Syukri mengutip firman Allah SWT dalam Alquran, bahwa ketika sekelompok umat melihat kezaliman dan kebatilan, maka wajib menyerukan untuk kembali pada kebaikan dan kebenaran, serta mencegah kemungkaran.
Gerakan penyeimbang sangat penting agar kekuasaan tidak kebablasan. “Semoga ini menjadi spirit gerakan oposisi terhadap pemerintah agar jalannya kekuasaan saat melenceng bisa terkoreksi dan ke depannya lebih baik,” pintanya.
Di sisi lain, Syukri juga berpesan kepada para pecinta demokrasi, termasuk elemen relawan pendukung 01 dan 03 tidak patah semangat mensikapi hasil putusan MK. “Berjuang itu tidak ada batas akhir, berjuang itu adalah nilai moral yang hakiki untuk menunjukkan kebenaran dan keadilan,” tegasnya.
Sebelumnya, KBA News memberitakan, menyikapi putusan MK tersebut, Anies dan Muhaimin menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan MK sebagai keputusan yang final dan mengikat. Meskipun demikian, keduanya tetap berkomitmen memilih jalan perubahan dan menjaga serta membangun mutu demokrasi Indonesia.
Pernyataan keduanya disampaikan secara bergantian dalam sebuah tayangan video berdurasi 9.56 menit yang diunggah dalam platform media sosial YouTube.
Gus Imin menyatakan, masih memiliki tugas yang masih panjang. “Demokrasi kita masih ringkih dan harus terus menerus dijaga dan dirawat,” katanya.
“Perlu usaha kita semua untuk terus menerus memperkuat demokrasi. Perlu sensitifitas kita semua untuk menjaga amanat reformasi tidak tergerus walaupun proses penggerusannya berjalan pelan-pelan, sedikit demi sedikit yang sering kali membuat kita terlena,” sambung Anies Baswedan. (kba)