Pensiunan guru Kemenag Banyumas KH Abu Bakar Sa’ad Musthofa mengaku kagum sekaligus terenyuh dengan pernyataan Anies Baswedan tentang pendidikan dan kiai kampung. #aminkanindonesia
BANYUMAS | KBA – KH Abu Bakar Sa’ad Musthofa, pensiunan guru di Banyumas, Jawa Tengah ini selalu mengikuti dinamika capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Tokoh Nahdliyin ini sangat menyukai gagasan Anies Baswedan tentang pendidikan.
Menurut dia, dari tiga pasang capres-cawapres, hanya pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang memberi ruang bagi kiai-kiai kampung seperti dirinya. “Pasangan AMIN punya tekad dan perhatian kepada kiai-kiai kampung agar punya peran di negeri ini,” katanya kepada KBA News, Senin, 27 November 2023.
Pensiunan Guru Agama Islam Kementerian Agama Banyumas ini mengaku terenyuh dengan gagasan Anies Baswedan yang disampaikan pada acara Dialog Terbuka Bersama Muhammadiyah di Kampus UMS Surakarta beberapa hari lalu. “Saya sangat terenyuh ketika Pak Anies bilang mengapa tanah-tanah negara tidak bisa dipakai oleh swasta untuk pendidikan,” ungkapnya.
Menurut dia, gagasan Anies Baswedan ini pasti disambut positif oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Selama ini dua ormas Islam terbesar di Indonesia ini mengalami kesulitan pengadaan tanah untuk mendirikan gedung untuk pendidikan. Kalau pun ada, harganya tinggi sehingga membuat biaya pendidikan menjadi mahal.
“Padahal NU dan Muhammadiyah sudah mendidik anak bangsa ini jauh sebelum Indonesia ada,” ujar alumni penyetaraan DIII IAIN Walisongo Semarang ini.
Murid KH Sirojuddin Ilyas atau Gus Din ini juga mengapresiasi gagasan Anies Baswedan yang ingin membebaskan pajak bumi bangunan (PBB) bagi sekolah-sekolah swasta, temasuk yang dikelola NU dan Muhammadiyah. Jika gagasan ini terwujud, maka biaya pendidikan swasta di Indonesia bisa lebih murah dan terjangkau bagi rakyat.
Gagasan Anies Baswedan ini membuatnya tertarik dan bertekad mendukungnya menjadi Presiden pada perhelatan Pilpres 2024. “Saya kini menjadi pendukung aktif, apalagi beliau berpasangan dengan Gus Muhaimin Iskandar,” ungkapnya.
Tokoh Nahdliyin yang aktif berdakwah di masjid dan musala di wilayah Ajibarang dan Banyumas Barat ini kebetulan juga kenal dengan ibu dari Muhaimin Iskandar. “Kebetulan saya pernah ngaji bareng dengan ibunya Gus Muhaimin di Pondok milik KH Sirojuddin Ilyas. Saya juga fanatik PKB, tidak tertarik dengan partai lain,” ujarnya. (kba)