Karena itu pula, dia mendukung Anies Baswedan maju pada Pemilihan Presiden 2024. Selain berhasil memimpin Jakarta, berbagai fitnah yang ditujukan kepadanya selama ini juga tidak terbukti.
LARANTUKA | KBA – Wilfrid Kabelen seperti umumnya orang Flores Timur dan bahkan secara keseluruhan Nusa Tenggara Timur yang memiliki penilaian negatif terhadap sosok Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Sehingga meski bukan orang Jakarta, mereka berharap lawan politik Anies yang memenangi kontestasi elektoral tersebut.
“Saat kemarin pilkada itu, saya juga salah seorang yang membenci Pak Anies. Memang kesannya saat pilkada kemarin itu, Anies musuh orang NTT, Flores Timur termasuk,” jelasnya dalam perbincangan dengan KBA News di Larantuka, Kamis malam, 19 Januari 2023.
Alasan penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut karena masifnya pemberitaan bahwa Anies didukung kelompok intoleran, radikal, yang disebut tidak menghargai keberagaman dan tidak menghormati kelompok minoritas. Sehingga kalau mantan Mendikbud itu menjadi gubernur hanya akan memperhatikan pendukungnya.
Namun dalam perjalanan waktu sampai kemudian Anies mengakhiri masa jabatannya, persepsi anak muda berusia 27 tahun ini mulai berubah. Karena selama Anies menjadi orang nomor satu di Ibu Kota, apa yang dituduhkan kepadanya tidak terbukti.
“Itu yang saya takuti sebelumnya. Tapi setelah dia menjabat, tidak seperti itu,” ungkap alumnus FISIP Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini.
Karena Anies ternyata seorang pemimpin yang toleran, merangkul semua warganya yang berasal dari beragam latar belakang termasuk umat Katolik. Karena dia juga membaca pemberitaan di mana Anies memiliki program membantu semua rumah ibadah, termasuk memberikan izin pembangunan gereja setelah berpuluh tahun menunggu.
“Kalau dia hanya memikirkan konstituennya, dia tidak akan membantu, mengayomi umat Katolik di Jakarta. Ada begitu banyak izin [pembangunan] gereja diberikan. Dia sempat difitnah tokoh yang mengatasnamakan politik identitas kemudian radikalisme. Tapi ternyata tidak buktinya. Dia merangkul semua,” sambungnya.
Wilfrid Kabelen semakin mengagumi sosok pendidik yang pernah menjadi rektor Universitas Paramadina itu setelah mengetahui dirinya lebih jauh. Karena ternyata Anies telah menunjukkan jiwa kepemimpinan sejak masih muda. Selain pernah menjadi ketua OSIS se-Indonesia sewaktu masih di bangku SMA, juga pernah ikut dalam pertukaran pelajar ke Amerika Serikat selama satu tahun.
“Jiwa kepemimpinannya sudah ada sejak muda. Ini patut menjadi contoh generasi muda,” papar tokoh muda yang bergerak di dunia usaha ini.
Karena itu pula, dia mendukung Anies Baswedan maju pada Pemilihan Presiden 2024. Selain berhasil memimpin Jakarta, berbagai fitnah yang ditujukan kepadanya selama ini juga tidak terbukti.
Makanya, dia pun mengajak generasi muda Flores Timur untuk cerdas dalam memiilih calon pada pesta demokrasi tahun mendatang. Anak muda harus cerdas dalam menentukan pilihan. Memilih pemimpin, katanya lebih lanjut, harus berdasarkan rekam jejak calon, jangan terpengaruh dengan apa kata orang.
“Kita adalah generasi muda. Kita adalah agen untuk masa depan. Kita harus melihat sosok pemimpin berdasarkan rekam jejaknya. Yang benar-benar merakyat dan bisa merangkul semua. Bukan [memilih] karena katanya, katanya,” demikian Wilfrid Kabelen. (kba)