“Dengan deklarasinya Laskar AMAN, orang mulai merespons dan antusias untuk memberikan dukungan kepada Pak Anies. Dan itu riil. Apa yang akan kita lakukan deklarasi di Flores ini menunjukkan keseriusan komitmen masyarakat di sana juga bahwa Pak Anies mendapat kepercayaan di masyarakat Flores,” ungkapnya.
KUPANG | KBA – Rombongan Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (AMAN) memulai lawatan ke Pulau Flores, Rabu, 18 Januari 2023. Terdiri dari Ervanus Tou (ketua umum), Indra Charismiadji (juru bicara), Emanuel Odi (wakil ketua umum), Cosmas Fernandez (humas dan penggalangan masa), mereka bertolak dari Jakarta pagi dini hari tadi melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Selama sepekan ke depan, pihaknya akan menghadiri deklarasi Laskar AMAN dan dialog publik di sejumlah daerah di pulau yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut. Antara lain Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata, dan Kabupaten Manggarai. Turut serta tokoh nasional yang juga Founder KBA News Ramadhan Pohan, yang akan juga menjadi pembicara.
Saat transit di Bandara Eltari, Kupang, sebelum melanjutkan penerbangan ke Larantuka, Flores Timur, Rabu siang, kepada seorang wartawan KBA News yang juga ikut dalam rombongan, Ketua Umum Laskar AMAN Ervanus Tou menjelaskan alasan mereka memilih Pulau Flores daerah pertama mendeklarasikan Laskar AMAN setelah deklarasi nasional pada 4 Desember 2022 lalu di Jakarta.
Sebagai relawan yang terdiri dari lintas agama, suku, budaya, generasi, dan daerah, mereka memiliki sejumlah alasan. Pertama, dia menjelaskan Flores merupakan salah satu pulau di mana toleransi antara penduduknya sangat bagus. Kehidupan dan hubungan antarumat beragama sangat baik.
“Nah, kita ingin menyampaikan kepada Indonesia bahwa apa yang dilakukan Pak Anies di Jakarta, persis seperti realitas kehidupan di Flores. Kita ingin pemimpin selanjutnya di level nasional itu bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di Flores. Kehidupan toleransi itu betul-betul berjalan positif. Sesuai yang diharapkan,” ungkapnya.
Karena itu pula, sambungnya meski memasuki tahun politik, toleransi dan persatuan ini harus dijaga. Makanya, dalam rangkaian dialog yang mereka laksanakan itu mengangkat tema “Membangun Harmoni, Merawat Persatuan.” Masyarakat tetap hidup dalam harmoni termasuk menghadapi perbedaan politik.
“Dengan demikian dalam kancah politik juga hal-hal seperti ini [perbedaan] biasa. Sehingga kami dari Laskar AMAN yang terdiri dari lintas iman ini ingin menunjukkan itu juga. Kita ingin menunjukkan bahwa dalam kancah politik, yang paling diutamakan adalah soal persatuan. Kita boleh beda pandangan dan pilihan politik, tapi persaudaraan dan persatuan itu harus diutamakan,” papar Ervan yang juga berasal dari Flores ini.
Kedua, sambungnya, Flores merupakan pulau yang sangat lekat dengan Soekarno dan Pancasila. Karena di pulau inilah, tepatnya di Ende, Soekarno menemukan atau memikirkan Pancasila ketika dibuang pada masa penjajahan Belanda. Dengan demikian mereka ingin mengirim pesan Pancasila harus benar-benar dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh.
Ketiga, Ervan tidak menampik selama ini Pulau Flores diidentikkan dengan bakal calon presiden tertentu. Sementara Anies disebut-sebut tidak mendapat di hati masyarakat Flores. Namun lewat deklarasi ini mereka akan menepis anggapan tersebut.
“Dengan deklarasinya Laskar AMAN, orang mulai merespons dan antusias untuk memberikan dukungan kepada Pak Anies. Dan itu riil. Apa yang akan kita lakukan deklarasi di Flores ini menunjukkan keseriusan komitmen masyarakat di sana juga bahwa Pak Anies mendapat kepercayaan di masyarakat Flores,” ungkapnya.
“Walaupun [warga Flores] mayoritas Kristiani, Katolik, tetapi juga ada teman-teman dari agama lain, punya satu pandangan dan pilihan politik bersama-sama untuk mendukung dan memenangkan Pak Anies Baswedan sebagai presiden Republik Indonesia,” demikian Ervanus Tou. (kba)