“Kemarin juga pemerintah Kabupaten Manggarai sudah mengapresiasi dengan mengirim surat secara resmi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Bapak Anies Baswedan,” tandasnya.
RUTENG | KBA – Selain berhasil memimpin Jakarta dan mengayomi semua warga apa pun latar belakang agama, suku, dan budayanya, ada alasan lain kenapa masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Yaitu, karena Anies dianggap telah mengangkat nama Manggarai ke tingkat nasional.
Mengingat kata Lingko, dalam Jakarta Lingko disingkat JakLingko berasal dari Manggarai, yaitu sebuah sistem pembagian sawah secara adat yang berbentuk jejaring seperti laba-laba. JakLingko sendiri merupakan sistem transportasi terintegrasi baik rute, manajemen, maupun pembayaran yang ada di Jakarta.
“Sambutan luar biasa dari masyarakat di sini. Karena masyarakat sudah lebih tahu tentang Pak Anies Baswedan. Karena Bapak Anies Baswedan dengan gagah berani memilih Lingko, pembagian tanah teritorial Manggarai untuk dijadikan nama sistem terintegrasi transportasi di Jakarta. Luar biasa Pak,” jelas Koordinator Laskar AMAN Manggarai, Kanisius Senta, kepada KBA News usai acara Dialog Kebangsaan: Merawat Harmoni dan Membangun Persatuan & Aspirasi Dukungan Anies Baswedan Menuju Presiden 2024 di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, pada Senin malam lalu, 23 Januari 2022.
“Jadi ketika kemarin Bapak Anies Baswedan memilih kata Lingko itu, dia sudah mengangkat harkat martabat kami orang Manggarai. Trend positif untuk Pak Anies di Manggarai semakin hari semakin naik,” sambungnya.
Menurutnya penggunaan kata Lingko yang berasal dari Manggarai tersebut semakin meyakinkan dirinya bahwa bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem itu pemimpin yang menghormati kemajemukan. Karena untuk nama perusahaan atau sistem yang mengintegrasikan transportasi di Jakarta saja berasal dari daerah.
“Kenapa tidak pakai bahasa Jawa dari Yogya. Atau dari Jakarta yang notabene beliau merupakan Gubernur DKI Jakarta. Itu berarti pemikiran masyarakat Indonesia yang mengatakan bahwa Pak Anies hanya mau bela suku, agama, dan, budaya tertentu sudah terpatahkan,” jelasnya.
Karena itu pula dia menyambut baik sikap resmi Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam menanggapi keputusan Anies menggunakan kata Lingko tersebut beberapa waktu lalu. “Kemarin juga pemerintah Kabupaten Manggarai sudah mengapresiasi dengan mengirim surat secara resmi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Bapak Anies Baswedan,” tandasnya.
Seperti diberitakan KBA News pada November 2021 lalu ketika masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies menjelaskan di balik penggunaan nama JakLingko. Dia menyebut Lingko merupakan sebuah sistem pembagian sawah yang berbentuk jejaring seperti laba-laba di Kabupaten Manggarai.
Selain itu, kata Lingko juga dekat dengan bahasa Inggris. Yaitu link yang bermakna ketersambungan. Akhirnya, masyarakat Indonesia asli dan warga asing yang datang ke Indonesia, bisa sama-sama paham dengan kata tersebut. Lingko menggambarkan proses pembagian jejaring seperti makna dari model transportasi di Jakarta. Oleh sebab itu, dipilihlah nama JakLingko atau Jakarta Lingko tersebut.
“Jadi semua tersambung. Saya ambil (kata Lingko) sebagai inspirasi, transportasi itu seperti ini. Dari satu titik bisa nyambung ke mana-mana. Dan ini kan unik sekali. Ini kekayaan kita,” kata Anies di kanal YouTube @Dahlan Iskan yang dikutip KBA News, Jumat, 19 November 2021.
Selain itu lanjut mantan Rektor Universitas Paramadina itu, saat ini kata Lingko sudah dimasukkan ke Bahasa Indonesia asli. “Jadi kami usulkan ke Badan Bahasa. Diadopsi (ke Bahasa Indonesia). Masuk kata Lingko di (KBBI) situ. Itu (artinya) jejaring,” jelasnya.
“Wah, terima kasih, terima kasih,” kata Dahlan Iskan seraya memperlihatkan rasa kagum kepada Anies Baswedan itu.
Anies Baswedan menambahkan Pemprov DKI Jakarta memang berkomitmen untuk menggunakan kata yang berada di Nusantara. Termasuk nama sistem transportasi tersebut. (kba)