Relawan menolak dengan keras tuduhan Ketua Bawaslu RI kepada Anies Baswedan terkait safari politik di sejumlah daerah. Mereka mempertanyakan, etika mana yang dilanggar dan di mana tidak etisnya.
Relawan Anies Baswedan mempertanyakan mengapa Bawaslu hanya menyoroti kunjungan Anies saja ke berbagai wilayah di Indonesia. Sedangkan kunjungan Ganjar Pranowo yang masih menjabat Gubernur Jawa Tengah dan Menteri BUMN Erick Thohir, tidak dipermasalahkan.
PEKANBARU | KBA – Sejumlah relawan Anies Baswedan menolak keras pernyataan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja bahwa safari politik bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem kurang etis dan kategori kampanye terselubung.
“Menurut kami apa yang dikatakan oleh Ketua Bawaslu RI itu kurang tepat. Kunjungan Anies ke beberapa daerah di Indonesia adalah dalam rangka menghadiri undangan untuk beberapa acara dengan tokoh masyarakat. Anies diundang, bukan minta diundang,” kata Koordinator Presidium Anies Nasional (An Nas) Masril Ardi kepada KBA News, Sabtu 17 Desember 2022.
Masril Ardi melanjutkan, “Sekarang gini, kampanye terselubung apa yang sudah dilakukan oleh Anies dalam safarinya ke beberapa daerah baik di Sumatera, Papua, Makassar, dan beberapa daerah lain. Memang Anies sudah resmi jadi capres? Memang KPU RI sudah menetapkan calon presiden 2024 nanti, belum kan?”
Dia pun mempertanyakan, mengapa Bawaslu hanya menyoroti kunjungan Anies saja ke berbagai wilayah di Indonesia. Sedangkan kunjungan Ganjar Pranowo yang masih menjabat Gubernur Jawa Tengah, tidak dipermasalahkan.
“Saya tambahkan satu lagi, Erick Thohir yang sampai saat ini masih menjabat menteri juga melakukan safari politik ke berbagai daerah di Indonesia. Apakah Erick Thohir datang ke daerah-daerah dalam rangka kunjungan kerja?” ujar Masril Ardi.
Masril pun mengajak semua pihak untuk memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, melihat dengan mata hati, bukan dengan kacamata kuda.
“Jadi kami menolak dengan keras tuduhan yang diarahkan oleh Bawaslu RI kepada Pak Anies Baswedan. Etika mana yang dia langgar dan di mana tidak etisnya,” katanya. (kba)