Ini yang saya katakan mereka-mereka inilah yang eksodus meninggalkan Pak Prabowo dan pindah ke Pak Anies. #aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Ketua DPW NasDem Jawa Barat sekaligus Sekretaris Jenderal Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Saan Mustopa mengatakan optimistis akan mendapatkan suara puluhan persen untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Barat (Jabar).
Selain itu, dia memastikan AMIN tak gentar bergerilya di Jabar, mengingat capres nomor urut 02 Prabowo Subianto pernah meraih suara maksimal di Pilpres 2014 dan 2019.
“Ya hari ini kami sudah petakan, misalnya gimana Prabowo dari 2 kali pemilu dari 2014 dan 2019 itu kan menang di kisaran 60 persen. Nah kami petakan dari 60 persen itu kepada bukan hanya dapil RI, tapi juga ke Kabupaten/Kota di mana yang dia menang, berarti di situ yang kami perkuat,” kata Saan kepada media seperti audio diterima KBA News, Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024.
“Jadi, basis-basis Prabowo di 2014-2019 yang sentimen terhadap lawannya pada saat itu, sentimen negatif tinggi itu yang kami maksimalkan,” sambungnya.
Strategi meraih kemenangan Koalisi Perubahan, menurut Saan, ada pada sentimen negatif terhadap lawan yang didapat Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019.
Menurutnya, dalam situasi seperti hari ini di mana pada saat 2014, 2019 Prabowo mendapatkan angka signifikan di angka 60 persen. Maka pasangan AMIN bisa mendapatkan 50 persen suara.
“Terkait perolehan suara kita ingin suara yang signifikan, kita ingin di kisaran 50 persen,” ujarnya.
Saan menuturkan pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 pindah dukungan ke pasangan AMIN. Hal itu, lanjut dia, karena tidak ingin memilih cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
“Iya saya selalu sampaikan bahwa terjadi eksodus ya, eksodus pemilih-pemilih Prabowo, basis-basis Prabowo yang ada di Jawa Barat dan juga bukan di Jawa Barat. Tapi di daerah-daerah lain, ketika mendapatkan pasangan misalnya dengan Pak Gibran yang merupakan representase langsung dari Pak Jokowi itu tentu banyak pemilih Prabowo dua kali pemilu itu merasa tidak nyaman, merasa keberatan, ada daya tolak.
“Ini yang saya katakan mereka-mereka inilah yang eksodus meninggalkan Pak Prabowo dan pindah ke Pak Anies,” tutupnya. (kba)