Menyusuri kota dan dermaga, menikmati dinginnya angin laut sambil menyaksikan burung camar yang melayang-layang di sepanjang tepian dermaga. Sebuah kunjungan singkat tapi mengesankan
JAKARTA | KBA – Bakal Calon Presiden yang diusung Partai NasDem Anies Baswedan sempat melakukan kunjungan ke London, Inggris beberapa waktu lalu. Disela-sela kunjungannya, Anies dan rombongan menyempatkan diri untuk menikmati kota pelabuhan di Inggris.
Alih-alih menikmati kota yang sering menjadi tujuan para pelancong, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu justru memilih sebuah kota pelabuhan tertua dan penuh sejarah di Negeri Ratu Elizabeth itu.
“Ipswich namanya. Sebuah kota pelabuhan sekitar 1,5 jam dari London. Setelah sepekan penuh kegiatan produktif, akhirnya dapat kesempatan untuk lebih rileks satu hari ini,” kata Anies melalui Instagram resminya @aniesbaswedan, Kamis, 19 Januari 2023.
“Kami tidak mendatangi kota yang umumnya didatangi oleh turis. Kami justru pilih datangi kota kecil, tua dan bersejarah yg sering tidak jadi tujuan wisata. Di tempat seperti ini, kita merasakan suasana yang otentik dari sebuah kota amat kecil di Inggris,” sambungnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu, membagikan sejumlah foto saat menikmati dermaga dan kota Ipswich. Sang istri, Fery Farhati dan putra keduanya Mikail Azizi Baswedan pun setia menemani.
Dikatakannya Ipswich ini kota kecil yang sepi, teduh, dan amat dingin. Suhu udara di malam dan pagi harinya -4 derajat Celcius.
Anies menuturkan, tempat penginapan yang dipilihnya pun bukan hotel ternama di kota tersebut. Dia mengaku beruntung mendapatkan hotel lokal yang berhadapan langsung dengan marina.
“Beberapa foto marina yg diposting, adalah diambil dari dalam kamar hotel,” jelasnya.
Teluk dan dermaga tersebut, katanya dulu merupakan tempat kapal-kapal raksasa masuk membawa komoditas dari kawasan-kawasan koloni di berbagai benua.
Anies sendiri mengaku, liburan singkat usai melakukan serangkaian kegiatan selama berada di London itu sangat mengesankan.
“Menyusuri kota dan dermaga, menikmati dinginnya angin laut sambil menyaksikan burung camar yang melayang-layang di sepanjang tepian dermaga. Sebuah kunjungan singkat tapi mengesankan,” tutur Alumnus Northern Illinois University, Amerika Serikat itu.
Anies menjelaskan, Ipswich adalah sebuah kota pelabuhan dan salah satu kota pelabuhan tertua di Inggris dengan sejarah maritimnya. Kota Ipswich memiliki populasi sekitar 130an ribu jiwa. Diyakini mengambil namanya dari nama abad pertengahan Gippaswic, kota ini awalnya terbentuk antara abad ke-7 hingga ke-8.
Digunakan untuk perdagangan sejak awal terbentuknya, tempat ini juga terkenal sebagai tempat tembikar skala besar pertama di Inggris sejak zaman Romawi, serta perdagangan kain Suffolk dengan negara tetangga Eropa.
Antara abad ke-14 dan ke-17, kota ini digunakan sebagai pos perdagangan luar negeri untuk impor dan ekspor ke kawasan Baltik.
“Namun, selama serangan bom Jerman pada Perang Dunia II, area dermaga benar-benar hancur,” ucapnya.
Diketahui, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berada di London untuk diangkat sebagai Dewan Pendiri dan Dewan Pengarah pada Institute for ASEAN Studies, University of Oxford.
Selain diangkat menjadi Dewan Pendiri dan Dewan Pengarah, Anies juga sempat memenuhi undangan dari lembaga Bloomberg New Energy Finance (BloombergNEF).
Penggagas Indonesia Mengajar itu diundang untuk berdiskusi terkait energi untuk masa depan. Dia juga menjadi narasumber dalam podcast Bloomberg Switched On.
Kemudian, Anies berdiskusi bersama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di London. Dia juga sempat menyambangi para pendukungnya di sebuah restoran Malaysia di London. (kba)