Saya sangat menyayangkan pemilu tahun ini diwarnai drama dinasti politik. Sebagai anak muda, kita harus mengeluarkan pikiran, dan tulisan bahwa berserikat, dan berkumpul untuk menghentikan dinasti politik.#aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Menjelang pemungutan suara Pilpres 14 Februari 2024, ada kekhawatiran, kesucian demokrasi dicederai untuk memuluskan kepentingan pihak-pihak tertentu dalam upaya memenangkan salah satu paslon capres untuk menang sekali putaran.
Menurut Adinda Putri, mahasiswi jebolan Universitas Singapura itu mengatakan kalangan anak Milenial, dan Gen Z saat ini sedang melawan terkait dugaan praktik dinasti politik.
“Saya sangat menyayangkan pemilu tahun ini diwarnai drama dinasti politik. Sebagai anak muda, kita harus mengeluarkan pikiran, dan tulisan bahwa berserikat, dan berkumpul untuk menghentikan dinasti politik,”ujar Adinda Putri kepada KBA News, melalui telepon seluler, Rabu 17 Januari 2024.
Lebih lanjut, kata Adinda Putri, sejatinya Pemilu 2024 menjadi yang tepat untuk mengembalikan kembali nilai demokrasi. Artinya, harus berdasarkan aturan, dan konstitusi. Namun, beberapa indikasi sudah merusak citra demokrasi melalui dinasti politik.
“Dinasti politik bukan hanya anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai cawapres nomor urut 2, tetapi juga termasuk dinasti partai politik seperti di Partai Demokrat ada Agus Harimurti Yudhoyono, anaknya pak SBY, di PDI-Perjuangan, ada Puan Maharani, dan dinasti di partai politik lainnya. Ini kecelakaan konstitusi, anak milineal, dan generasi Z harus satu suara gugat politik dinasti,” bebernya.
Adinda Putri melanjutkan, berbeda dengan capres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dari Koalisi Perubahan, pasangan AMIN ini bukan dari dinasti politik tetapi memang pilihan rakyat melalui partai politik pengusung yakni Partai NasDem, PKS, dan PKB. Dipilhnya, AMIN karena murni rakyat menginginkan adanya perubahan di Indonesia.
Adinda Putri meyakini bahwa setelah 26 tahun reformasi di Indonesia, rakyat Indonesia semakin cerdas dan paham betul menginginkan perubahan dalam menentukan pilihan politiknya.
“Pak Anies dan pak Muhaimin adalah capres pilihan rakyat. Masyarakat bisa menilai dengan objektif kebaikan ataupun kekurangan Pak Anies, beliau telah mendapatkan pengakuan dari dunia International tentang kemampuannya menjadi seorang pemimpin sekelas dunia. Anak Milenial Indonesia di Singapura ngefans sama pak Anies ,” tutup Adinda Putri mengakhiri perbincangan.(kba)