Gerebek Lumpur hingga pembuatan waduk memiliki esensi yang sama dengan normalisasi sungai.
JAKARTA | KBA – Meski sudah bisa dikendalikan, namun Pemprov DKI Jakarta masih secara masif dan berkesinambungan menjalankan ragam program penanganan banjir.
Salah satunya yakni program Gerebek Lumpur yang dilaksanakan di beberapa titik dikawasan Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Berikut rinciannya untuk Jakarta Timur:
- Waduk Pekayon – Pasar Rebo, Jakarta Timur
- Waduk Setu Cipayung – Cipayung, Jakarta Timur
- Waduk Cilangkap – Cipayung, Jakarta Timur
- Waduk Munjul – Cipayung, Jakarta Timur
- Waduk JGC Site C – Cakung, Jakarta Timur
- Waduk Sunter Tiu – Cipayung, Jakarta Timur
- Waduk Mabes Cilangkap – Cipayung, Jakarta Timur
- Waduk Kaja II – Ciracas, Jakarta Timur
- Waduk Giri Kencana – Cipayung, Jakarta Timur
- Waduk Ria Rio
- Waduk Bea Cukai
- Pengerukan Olakan Babek TNI
- Waduk Halim Jalan Suhadi Kel. Halim
Dijelaskan, pengerukan sudah berjalan 67,3 %, di 6 lokasi sudah selesai, 7 lokasi sedang berlangsung. Pengerukan ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya pendangkalan kali sekaligus untuk memperbesar tampungan waduk, sungai, dan kali.
“Jaga kebersihan lingkungan, bekerja bakti membersihkan saluran air, dan bijak membuang sampah di tempat sampah,” demikian dikutip KBA News dari Instagram resmi @dinas_sda, Kamis, 3 Februari 2022.
Sementara untuk wilayah Jakarta Utara terdapat 10 lokasi. Antara lain:
- Kali Sunter – Koja
- Kali Angke (Segmen Mediterania, Kali Adem) – Penjaringan
- Kali Ancol (Segmen Pintu Air Marina) – Pademangan
- Kali Cakung Lama Segmen Kali Begog TPU Budidharma Cilincing
- Kali Sunter Segmen Kali Kresek – Koja
- Sal. Gendong Cakung Drain, Kecamatan Cilincing
- Kali Sunter Depan Mall Artha Gading, Kecamatan Kelapa Gading
- Kali Sunter Gendong Sunter Depan Mall Arta Gading, Kecamatan Kelapa Gading
- Petukangan (Phb Warung Jengkol Outlet Pompa Don Bosco), Kecamatan Kelapa Gading
- Kali Ancol (Depan Pospol dan Alexis), Kecamatan Pademangan
“Progress pengerukan sudah berjalan 117,5 %, 8 lokasi sudah selesai, 2 lokasi sedang berlangsung,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas SDA Pemprov DKI Jakarta Dudi Gardesi menilai, Gerebek Lumpur hingga pembuatan waduk yang telah dilakukan oleh pihaknya memiliki esensi yang sama dengan normalisasi sungai.
Pada dasarnya semua program tersebut bertujuan untuk menambah kapasitas penampungan air dalam penanggulangan banjir.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tidak mengerdilkan upaya yang telah dilakukan pihak untuk mengatasi banjir di Ibu Kota dan menganggap normalisasi sungai sebagai satu-satunya program yang manjur.
Kata dia, pengerukan atau Gerebek Lumpur serta pembuatan waduk yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta sama esensinya dengan normalisasi sungai.
“Kita lihat kondisi existing seperti apa? Kalau diperlukan pembebasan lahan kita bebaskan, kalau memerlukan peningkatan peninggian turap kita bikin turapnya,” ujarnya. (kba)