Jadi kita merekrut warga sekitar untuk mengelola kuliner ini. Artinya ada pemberdayaan ekonomi juga.
Tempat ini tidak sekadar posko bagi relawan Anies Baswedan Kabupaten Jombang, namun juga menyajikan ragam kuliner dan tempat menyeruput kopi. Kerennya lagi, di tempat ini juga sebagai tempat menimba ilmu.
OMAH Santri Jombang atau disingkat OSJ, begitu nama tempat yang berada di Jalan KH. Hasyim Asy’ari nomor 127 Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Lokasinya berada di jalan alternatif Jombang menuju ke kabupaten lain di sekitarnya.
Berada di sekitar kawasan pondok pesantren dan sekolah. Tempat ini tidak sekadar posko bagi relawan Anies Baswedan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW) Kabupaten Jombang, namun juga menyajikan ragam kuliner dan tempat menyeruput kopi.
Kerennya lagi, di tempat ini juga sebagai tempat menimba ilmu. Ya, di tempat ini ada kursus Bahasa Inggris tanpa dipungut biaya alias gratis. Bagaimana awal mula lahirnya posko ini?
Sekretaris Jarnas ABW Jombang Rino Wira Permana menceritakan, pada mulanya relawan ingin mencari lokasi untuk tempat koordinasi yang nyaman sembari ngopi-ngopi. “Kami sempat mencari ke sana ke sini mencari tempat untuk ngobrol ngalor ngidul sambil koordinasi yang bisa buat ngopi. Kami muter-muter mencari tempat,” kata Rino saat dihubungi KBA News dari Yogyakarta, Selasa 24 Mei 2022 malam.
Setelah mencari akhirnya menemukan sebuah tempat yang saat itu mau dijual namun belum laku. Kemudian pengurus Jarnas ABW Jombang menemui si pemilik dan dirembug. Selanjutnya terjadi kesepakatan tempat tersebut disewa. Kebetulan pemilik punya usaha kuliner.
“Gayung pun bersambut. Tempat ini dijadikan semacam tempat kuliner sekaligus untuk ajang ngobrol dan koordinasi,” ungkap Rino.
Menu kuliner yang ada sementara ini seperti dimsum dan warung kopi. Rencananya menu akan diperbanyak lagi, seperti martabak terang bulan, chicken stick, dan lainnya. “Ini kan baru tiga minggu jalan, rencana ada penambahan menu biar lebih lengkap,” tutur Rino.
OSJ ini mulai buka sore hari, selepas Asar hingga malam. Untuk rata-rata pengunjung atau konsumen harian sekitar 30-an orang. Ke depannya setelah menu lebih lengkap, Rino optimistis jumlah pengunjungnya bakal lebih banyak. “Apalagi ini masih baru, ya,” ucapnya.
Untuk memanjakan pengunjung, Jarnas ABW juga melengkapi tempat tersebut dengan berbagai fasilitas, salah satunya WiFi gratis. Pengunjung bisa mengakses internet di lokasi tersebut secara bebas. “Biasanya kan milenial kan suka browsing internet, kita memberi fasilitas WiFi,” ungkapnya.
Harga menu makanan maupun kopi cukup terjangkau. Hasil pendapatan dibagi dengan pemilik dan lainnya untuk kas yang digunakan untuk operasional relawan. “Relawan yang jajan di situ, tentu ada diskon,” ujar Rino berpromosi.
OSJ ini dikelola tiga orang. Semuanya merupakan pemuda setempat. “Jadi kita merekrut warga sekitar untuk mengelola kuliner ini. Artinya ada pemberdayaan ekonomi juga,” ujar Rino menerangkan.
Pemberdayaan bagi warga sekitar, yakni kursus Bahasa Inggris. Saat ini ada dua kelas, siang dan sore. Pengajarnya bernama Hadi Subroto yang berprofesi sebagai dosen. “Beliau (pengajar Bahasa Inggris) ingin mendermakan ilmunya kepada warga sekitar. Alhamdulillah, kami patut bersyukur,” tutur Rino. (kba)