Tak sabar rasanya kembali menikmati rasa unik dari Kopi Asiang apabila berkunjung ke Kota Pontianak lagi.
JAKARTA | KBA – Banyak tempat yang dikunjungi oleh Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan saat ke Kalimantan Barat. Salah satunya yakni Warung Kopi Asiang yang berada di Kota Pontianak.
“Pontianak dikenal sebagai kota seribu warung kopi. Ke Pontianak belum lengkap rasanya apabila tak menikmati secangkir kopi tarik di Warung Kopi Asiang, Kota Pontianak,” katanya dikutip KBA News dari Instagram resminya, Minggu, 19 Februari 2023.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menyampaikan, warung kopi yang dijalankan turun temurun sejak 1958, dipegang oleh keluarga Yohanes Efendi atau Koh Asiang.
Uniknya, kata Anies, Koh Asiang hampir selalu bertelanjang dada saat meracik kopi. “Kecuali kemarin, sebuah kehormatan Koh Asiang mau ikut memakai rompi ‘untuk INDONESIA’ sambil meracik kopinya,” jelasnya.
Kata suami Fery Farhati itu, Koh Asiang menawari dirinya untuk mencoba teh susu campur kopi, salah satu menu yang banyak dipesan karena rasanya yang unik.
Benar saja, kata dia, ada rasa sepet sedikit dari teh, kemudian manis dan creamy dari susu kental manis, berpadu rasa pahit yang pas dari rebusan bubuk kopi robusta yang ditarik tinggi-tinggi.
“Tak sabar rasanya kembali menikmati rasa unik dari Kopi Asiang apabila berkunjung ke Kota Pontianak lagi,” ujarnya.
Silaturahim dengan Kesultanan Pontianak
Selain itu, Anies Baswedan juga bersilaturahim dengan Sultan Syarif Mahmud Melvin Alqadrie bersama keluarga besar Kesultanan Pontianak di Istana Kadriah.
“Terima kasih atas sambutan hangat dan kesempatan bersilaturahim dengan Sultan Syarif Mahmud Melvin Alqadrie bersama keluarga besar Kesultanan Pontianak di Istana Kadriah pagi ini, tepat di usia kerajaan yang menginjak 250 tahun,” jelasnya.
Menurutnya, berkunjung ke Kesultanan Pontianak ini seperti menyaksikan kembali perjalanan waktu yang diubah menjadi ruang, banyak peristiwa baik terekam maupun tak terekam yang membuktikan Kesultanan Pontianak memiliki peran luar biasa bagi Republik ini.
Salah satunya, lanjut Anies, adalah memberikan penanda bagi Republik Indonesia yakni lambang Garuda Pancasila yang dirancang oleh Sultan Hamid II.
“Izinkan kami menyampaikan salam takzim, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Kesultanan yang telah konsisten dalam membina masyarakat, sekaligus menjaga tradisi di Kalimantan Barat,” ujarnya. (kba)