Bukan tanpa alasan, warga menganggap penambangan tidak sekadar mematikan mata pencaharian sebagian besar warga, tetapi merusak lingkungan yang bisa mengancam keselamatan nyawa warga Wadas dan sekitarnya.
JAWA TENGAH | KBA – Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, yang diketahui akan dijadikan lahan quarry untuk pembangunan Bendungan Bener, direndam banjir beberapa hari lalu.
Hujan deras yang mengguyur Desa Wadas, Kecamatan Bener, menyebabkan air bercampur lumpur membanjiri jalan desa pada Sabtu 8 Juli 2023.
Diketahui, di atas area tersebut sedang dilakukan pembuatan jalan dari Desa Wadas menuju lokasi inti pembangunan Bendungan Bener.
Tahun lalu, warga Wadas pun sudah menolak penambangan quarry yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan Waduk Bener itu.
Bukan tanpa alasan, warga menganggap penambangan tidak sekadar mematikan mata pencaharian sebagian besar warga, tetapi merusak lingkungan yang bisa mengancam keselamatan nyawa warga Wadas dan sekitarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anshory, Desa Tulusrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, KH. Muhammad Luthfi Rochman salah satu tokoh yang ikut sedih atas kejadian banjir di Wadas tersebut.
“Jadi memang benar sabtu kemarin banjir dan sebelumnya juga pernah satu atau dua kali banjir yang penyebabnya terjadi banjir setelah dibuat jalan untuk pengambilan batu andesit di Wadas,” katanya kepada KBA News, Rabu, 12 Juli 2023.
“Jadi air banjir itu sebab proyek pembuatan jalan tersebut. Ini sumber dari warga Wadas yang saya tanya,” katanya lagi.
Namun ia tak ingin menyalahkan siapapun atas kejadian banjir tersebut. Tapi yang jelas, kata dia, Pemprov Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo harus ikut bertanggungjawab atas masalah itu.
“Mungkin sebaiknya kita tidak serta merta menyalahkan siapapun, tapi sebagai pembuat kebijakan sebaiknya, Pemprov Jateng juga ikut bertanggung jawab kepada warga Wadas,” ujarnya. (kba)