Apalagi saat itu Anies juga belum resmi menjadi calon presiden. Bahkan berkembang opini Anies tidak akan mungkin bisa maju pada Pilpres 2024.#aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Harapan agar Anies Baswedan menjadi presiden RI pada periode 2024-2029 mendatang mendorong dr. Zam Zanariah,Sp.S., M.Kes., yang selama ini bertugas di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, mundur sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Karena Dokter Spesialis Saraf ini tidak ingin hanya mendukung, tapi bertekad terjun langsung memperjuangkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Sementara ASN dilarang terlibat dalam politik praktis.
Dia sampai rela mundur sebagai ASN per Februari lalu karena menilai sosok Anies Baswedan yang paling layak menjadi presiden. Anies paling unggul dibanding kandidat lainnya dari segi visi, kinerja, dan juga kepribadian.
“Rasanya mungkin, 10, 20, 25 tahun ke depan SDM ini kita enggak akan dapatkan,” katanya dalam podcast di kanal YouTube @Refly Harun dikutip KBA News, Jumat, 29 Desember 2023.
Keputusannya itu tidak heran dipertanyakan sementara kalangan. Karena rela mundur dari ASN hanya demi seorang capres. Terlebih dia masih menyisakan masa kerja kurang lebih 14 tahun lagi.
“Ada satu hal yang tidak bisa juga semua dibeli dengan materi, dengan duit,” tegasnya.
“Saya melihat negara ini butuh sosok pemimpin nasional ke depan yang tentu mengurus rakyat dengan baik, dengan sayang, dengan cinta dan ketauladanan. Dan poin pentingnya adalah membuat keadilan secara menyeluruh. Itu ada pada sosok Pak Anies,” sambungnya.
Apalagi saat itu Anies juga belum resmi menjadi calon presiden. Bahkan berkembang opini Anies tidak akan mungkin bisa maju pada Pilpres 2024. Keputusannya mundur semakin dipertanyakan.
“Tetapi saya tetap teguh Insya Allah. Dan Alhamdulillah hari ini Allah mengijabah keinginan harapan dari salah satunya relawan kayak saya,” ucapnya.
Keaktivannya memperjuangkan mantan Rektor Universitas Paramadina itu sebagai relawan kemudian membuat Partai Demokrat meliriknya untuk diusung sebagai calon anggota DPRD Provinsi Lampung. Dia pun menerima tawaran tersebut.
Namun, menyusul perubahan sikap politik partai berlambang bintang mercy tersebut yang mencabut dukungan dari Anies Baswedan, dia meninggalkan partai besutan mantan Presiden SBY itu. “Karena saya dari awal mundur sebagai ASN karena Pak Anies,” tandasnya.
Dia akhirnya maju sebagai caleg dari PKB, partai pimpinan Muhaimin Iskandar, sosok cawapres dari Anies Baswedan. (kba)