Yang tidak kalah pentingnya dari pelatihan ini, kami mengirim pesan ke semua warga Indonesia khususnya petani bahwa Anies Baswedan pro petani
KULON PROGO | KBA – Puluhan petani dari perwakilan 12 kecamatan di Kulon Progo, Yogyakarta tampak bersemengat mengikuti pelatihan pertanian terpadu ramah lingkungan yang digelar di Taman Edukasi Kahyangan Pergiwatu Kulon 029/015; Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo pada Minggu, 12 Maret 2023.
Para petani ini mendapatkan wawasan pertanian dengan biaya operasional yang hemat, ramah lingkungan dengan hasil panen maksimal. Mereka juga mendapat wawasan pengenalan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS.
Acara tersebut dipandegani oleh DPD Jaringan Relawan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW) Kulon Progo bersama DPW dan DPP Jarnas dengan menggandeng kerja sama dengan PT. Ikhtiar Tiga Insan (ITI) dan PT Natural Nusantara (Nasa). Total ada 50 petani yang mendapatkan materi pelatihan teori dan praktek ini.
Dewan Pakar Jarnas Imam Sujangi mengatakan, pelatihan pertanian dan perikanan kepada para petani ini merupakan tindaklanjut dari kunjungan Anies Baswedan saat belanja masalah problematika yang dialami petani di Kulon Progo pada akhir 2022 lalu. Pelatihan ini sekaligus upaya mengenalkan sosok Anies Baswedan kepada masyarakat khusunya kalangan petani. Anies Baswedan dan para relawannya punya kepedulian kepada petani.
Menurut dia, materi pelatihan yang diberikan kepada petani ini sudah dipraktekkan oleh Wakil Ketua DPD Jarnas Kulon Progo Agus Wibowo. “Guswi (Agus Wibowo) selama ini menjadi pelaku dan pendamping petani. Bukan teori, tapi bisa dicontoh dan dipraktekan dan hasilnya maksimal,” katanya kepada KBA News, Senin, 13 Maret 2023.
Dia mengatakan, pelatihan ini untuk menjawab persoalan yang dihadapi petani. “Petani sering mengeluhkan pupuk mahal. Kami memberi pelatihan bagaimana membuat pupuk dan bagaiaman bertani yang pintar, termasuk ternak tanpa ngarit (mencari pakan ternak),” jelasnya.
Imam pengungkapkan, poin penting dari pelatihan terpadu ramah lingkungan ini adalah bahwa Anies Baswedan pro petani. “Yang tidak kalah pentingnya dari pelatihan ini, kami mengirim pesan ke semua warga Indonesia khususnya petani bahwa Anies Baswedan pro petani,” tegasnya.
Sementara itu, Agus Wibowo mengatakan, peserta pelatihan sebagian besar relawan Anies Baswedan, simpatisan awal dan orang baru atau masyarakat umum. Usai pelatihan Jarnas akan mengunjungi ke petani yang sudah mendapatkan materi pelatihan ini untuk melihat apa yang sudah dipraktekkan. “Terus berlanjut, kami dampingi prakteknya di rumah petani masing-masing, mengunjungi 12 kecamatan. Karena 50 peserta tadi berasal dari semua kecamatan yang ada di Kulon Progo,” kata Agus.
Direktur PT. ITI ini mengungkapkan, persoalan petani sangat kompleks. Pihaknya bersama Jarnas sudah mengidentifikasi secara umum pertanian di Kulon Progo menggunakan metode pertanian pupuk kimia. Selain sering mengalami ketergantuan kepada pabrik, pupuk kimia juga sudah mendegradasi kesuburan tanah.
Petani sering tidak mendapatkan margin dari usaha yang dilakukan dari metode penggunaan pupuk kimia itu. “Pupuk kimia selain merusak tanah, juga biaya produksinya tinggi. Problem lainnya rantai pemasaran yang panjang sehingga margin diterima petani minim,” jelasnya.
Puluhan petani ini mendapatkan pelatihan dengan materi utama Ternak Tanpa Ngarit dan Tanpa Angon (Teknik Pembuatan Pakan Alternatif/Fermentasi Pakan) dan Teknik tingkatkan kualitas kotoran ternak jadi pupuk berkualitas (kompos &/pupuk cair) dengan mentor Pakar dan Konsultan Peternakan Rifqi Dhiemas Aji, Ir.,S.Pt.,IPP.
Petani juga mendapatkan materi penunjang berupa Budidaya Nila sistem Bioflok dan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya/PLTS dengan mentor Direktur PT. ITI dan Praktisi Agrobisnis Agus Wibawa yang juga pengurus Jarnas Kulon Progo. (kba)