Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 harus ada keputusan dari Pemerintah Pusat dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
JAKARTA | KBA – Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu massa unjuk rasa dari serikat buruh menuai pujian. Pasalnya, aksi penuntutan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) oleh buruh ini dinilai salah alamat, karena hal itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Meski dinilai salah alamat oleh publik, Anies tetap memutuskan untuk bertemu sama massa aksi dan melakukan dialog terkait tuntutan mereka. Dalam dialog tersebut, Anies berjanji akan membantu para buruh, namun bukan untuk menaiki UMP buruh karena hal tersebut adalah keputusan Pempus, tetapi mengurangi kebutuhan hidup mereka.
“Senang bisa berdialog dengan teman-teman buruh Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) di Balaikota DKI Jakarta, mereka menuntut kepastian kenaikan upah minimum regional bagi pekerja di Jakarta,” tulis Anies di akun twitternya @Aniesbaswedan yang dikutip KBA News, Jumat 19 November 2021.
Unggahan Anies yang disertakan dengan foto-foto saat bertemu massa aksi ini kemudian mendapat apresiasi dan pujian dari pengguna twitter (warganet-red). Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu patut dijadikan contoh bagi pemimpin lain di Indonesia.
“Leader yg patut di contoh, Mengedepankan berdialog dan mendengarkan aspirasi dari serikat pekerja, itu adalah tindakan yg betul2 the best, langkah ke depannya bagaimana cara dan ide2 untuk menjadi sebuah solusi,” tulis @rendraHR2 membalas unggahan Anies.
Ada lagi yang membandingkan orang nomor satu ini dengan pejabat-pejabat lain di Indonesia, yang saat didemo memilih menghindar untuk tidak bertemu dengan massa aksi.
“Dipanggil KPK, tenang. Dihina buzzerp setiap hari santai, Di-roasting pelawak di tipi senyum, berinteraksi dgn pendemo adem, Dibutuhkan mental dan jiwa besar utk ngadepin semua itu, semoga panjang umur sehat selalu pak Anies,” tulis @Teuku Ichsan.
“Alhamdulillah pak Anies Baswedan bukan tipe orang yg kabur kaburan . Beliau pemimpin yg di sayangi dan disegani oleh RAKYAT Indonesia dan di akui oleh Negara International,” tambah @Tetyfebrianty.
Sementara itu, akun dengan nama @Abumuhamad memuji sikap Anies yang mau mendengar suara rakyat (buruh), karena hal tersebut adalah tugas dan tanggungjawab seorang pemimpin.
“Jika para pemimpin tidaka mau mendengarkan suara dan jeritan rakyat siapa yg akan mendengarkan mereka bravo pak @aniesbaswedan,” pungkas @Abu Muhamad.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 harus ada keputusan dari Pemerintah Pusat dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
Dia menjelaskan, ada ketentuan yang harus ditaati untuk menaikkan UMP, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang diketok oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) hanya bisa membantu untuk mengurangi biaya hidup para buruh dengan program-program yang sudah dijalankan selama ini. (kba)