Mantra atau kredo Anies Baswedan ini ada tiga hal, yakni kesetaraan, keadilan, dan persatuan. Tidak pandang mayoritas-minoritas.
Mantra atau kredo Anies Baswedan ini ada tiga hal, yakni kesetaraan, keadilan, dan persatuan. Tidak pandang mayoritas-minoritas.
JAKARTA | KBA — Penggerak relawan dan simpul-simpul relawan dengan beragam namanya yang terus bertumbuhan di berbagai penjuru Tanah Air perlu sosialisasikan Anies Baswedan secara masif menggunakan media sosial (medsos).
CEO KBA News Ramadhan Pohan mengatakan, banyak informasi penting tentang Gubernur Anies Baswedan dan keberhasilannya selama memimpin DKI Jakarta.
Nah, informasi-informasi penting terkait sosok yang tengah digadang-gadang menjadi calon presiden di Pilpres 2024 tersebut, perlu disebarluaskan oleh para penggerak relawan dan relawan Anies dengan memanfaatkan medsos.
“Banyak informasi bisa disampaikan melalui medsos di Facebook, Grup WA, IG, Twitter, dan lain-lain sehingga sosok Anies menempel dalam ingatan publik,” kata Ramadhan saat menjadi pembicara di Pejaten, bertajuk ‘Belajar Leadership, Menguji Capimnas 2024’ yang tayang di YouTube @Alinsan-TV dikutip KBA News, Selasa, 13 September 2022.
Di acara yang diikuti berbagai simpul relawan Anies tersebut, Ramadhan menegaskan efek besar dari sosialisasi Anies secara masif di medsos.
“Bayangkan seluruh simpul relawan Anies melakukan hal sama (menyebarkan informasi tentang Anies), tenggelam itu apa yang namanya buzzeRp,” tandasnya.
Ramadhan kemudian mendorong para penggerak relawan untuk memenangkan Anies jadi presiden di 2024 dengan cara menyebarkan secara masif informasi-informasi yang berkaitan dengan Anies.
“Jadi kalau ingin Anies jadi presiden, ayo kita bantu dia dengan cara-cara seperti itu,” ajaknya seraya menegaskan tahapan sekarang ini sampai September 2023 adalah menaikkan popularitas dan elektabilitas Anies.
Oleh karena itu, Ramadhan meminta agar para relawan jangan dulu bicara partai pengusungnya apa. Menurutnya sekarang yang terpenting adalah menyebarkan kebaikan-kebaikan bahwa Indonesia harus dipimpin orang baik, Anies Baswedan.
“Kita pikirkan anak-cucu kita ke depan. Kita harus bangkit. Omongan para buzzeRp dibantah. Tidak perlu marah atau maki-maki, tetapi disampaikan secara santun,” sebutnya.
Ramadhan pun membeberkan sederetan prestasi Anies Baswedan, seperti membangun Jakarta International Stadium (JIS), mengurangi kemacetan, indeks demokrasi Jakarta terbaik.
Selain itu, Jakarta sebagai kota paling toleran, ada program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) bagi semua agama di Jakarta, dan lain-lain.
“Anies juga menghancurkan segregasi atau pemisahan sosial seperti Ruang Ketiga halte, jembatan penyeberangan, trotoar, taman, dan tempat umum lainnya. Juga Jalan Thamrin dan Sudirman,” Ramadhan mencontohkan sehingga kawasan tersebut menjadi setara bagi siapa saja untuk melaluinya.
Dikatakan Ramadhan, mantra atau kredo Anies Baswedan ini ada tiga hal, yakni kesetaraan, keadilan, dan persatuan.
Jadi, omong kosong kalau kita bicara persatuan jika tidak ada keadilan, omong kosong kalau kita bicara keadilan jika tidak ada kesetaraan.
“Anies berpegang sesuai konstitusi, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, seluruh WNI. Tidak pandang mayoritas-minoritas,” tandas Ramadhan yang sudah keliling ke sejumlah negara di Afrika, Eropa, Amerika Serikat, Amerika Latin, Amerika Selatan, Asia, dan Timur Tengah dalam penugasan jurnalistik.
Anies Pemimpin Indonesia
Pada kesempatan itu, Ramadhan juga menceritakan hasil kunjungannya saat keliling kabupaten/kota di Sumatera Utara dua pekan lalu.
Dikatakan Ramadhan, dalam perjalanan itu ada yang menarik. Tanpa atribut relawan, ia menanyakan secara acak tentang gambaran siapa pemimpin Indonesia di masa depan.
Ramadhan mendapati jawaban, pemimpin masa depan itu tiada lain dan tiada bukan adalah Anies Baswedan. Di Parapat, misalnya, yang muncul nama Anies.
Senada, di sejumlah kabupaten di daerah Sumatera Utara di perbatasan Sumatera Barat dan Riau, dikatakan Ramadhan sekira 90 persen juga mendukung Anies Baswedan.
Menurut Ramadhan, ada satu hal yang menarik lainnya saat kunjungan pertama ke Sumatera Utara setengah tahun lalu. Saat itu ia mendapati baru tiga pendeta yang memberikan dukungan untuk Anies Baswedan.
Seiring waktu berjalan, dari tiga pendeta langsung naik menjadi enam pendeta, lalu naik lagi menjadi 60 pendeta.
Dan pada kunjungan paling belakangan belum lama ini, sebanyak 70 pendeta dari Sumatra Utara di Pematang Siantar mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan.
“Secara acak tanpa saya rekayasa, 70 pendeta itu langsung deklarasi dukung Anies Baswedan,” terang Ramadhan disambut gemuruh tepuk tangan peserta penggerak relawan Anies.
Semua kejadian yang dialami Ramadhan selama kunjungan ke sejumlah daerah di Sumatera Utara itu pun disampaikan kepada Anies oleh Ramadhan.
“Saya sampaikan ke Anies, ini adalah suara dari rakyat. Saya dan teman-teman hanya merajut menjadi satu kekuatan gambar besar Anies di situ. Jadi awalnya memang sudah ada dukungan,” tuturnya.
Untuk meyakinkan Anies bahwa warga di Sumatera Utara antusias memberikan dukungan agar maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, mereka pun bikin video.
“Pak Anies kami dari Medan Sumatera Utara berharap setelah jadi gubernur, maka bantu sukseskanlah untuk Indonesia,” kata warga di Medan ditirukan oleh Ramadhan dalam sebuah tayangan video.
Menurut Ramadhan, para pendukung Anies itu mayoritas para pendukung Prabowo pada pilpres sebelumnya, dan sebagian lagi massa yang mungkin kecewa.
Lebih lanjut Ramadhan berbagi pengalaman pada masa Pilpres 2004 dan 2009 di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih menjadi Presiden RI.
Ramadhan bilang dulu sempat menjadi juru bicara Partai Demokrat dan 10 tahun bersama SBY. Karenanya, ia mengaku mengetahui bagaimana SBY bisa memenangi pemilihan dan menjadi presiden.
Kini Ramadhan memilih jalan menjadi seorang independen, sejak satu tahun terakhir ini. “Sekarang saya independen, sudah satu tahun terakhir ini. Biar saya bisa fokus untuk membantu Anies Baswedan,” tuturnya disambut riuh tepuk tangan.
Pilihan menempuh jalan independen itu membuat Ramadhan merasa lebih nyaman. Dengan begitu ia leluasa menjalin komunikasi dengan siapa saja tanpa kecuali.
“Saya juga keliling ke NTB, Bali, itu jadi bebas bicara dengan siapa saja. Kalau saya membatasi diri dengan satu partai, repot saya,” ujarnya.
Awal Agustus 2021 Ramadhan menyatakan kepada Anies, dirinya siap membantu sepenuhnya mengawal Anies pada Pilpres 2024. Bagi Ramadhan uluran tangannya semata-mata karena pertemanan yang telah lama dirajut sejak saat sama-sama di Amerika Serikat menempuh pendidikan tinggi Strata 2 atau S-2.
Pertemanan itu berlanjut hingga saat Ramadhan menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014. Anies memberikan materi untuk para staf Ramadhan secara cuma-cuma alias tidak dibayar. Begitulah ikatan mendalam sebuah perkawanan.
Ramadhan juga ingat ketika dulu sama-sama di Amerika Serikat. Saat itu, kata Ramadhan, Anies sempat ditawari menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat.
“Ketika ditawari jadi Sekjen Partai Demokrat, saya yang menyampaikan kepada Anies. Dan dia menolak karena fokus pendidikannya,” beber Ramadhan seraya menegaskan bahwa jauh sebelum konvensi Partai Demokrat dulu, sebenarnya Anies ibaratnya secara chemistry sudah dekat dengan Demokrat. (kba)