Meski Golkar memiliki aturan ketat untuk menjadi ketum, namun hal itu bisa saja dirombak abis-abisan oleh Jokowi.#aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer dikabarkan masuk dalam radar calon ketua umum (caketum) Partai Golkar. Jokowi dianggap tak memiliki, bahkan tak peduli pada etika demi memaksakan kehendak untuk terus berkuasa.
Politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan Jokowi akan menghalalkan berbagai cara untuk tetap terus berada dalam lingkaran kekuasaan. Tak peduli soal etika, Andreas bahkan menyoroti sikap Jokowi yang dengan santai mengutak-atik Mahkamah Konstitusi (MK) demi meloloskan anaknya Gibran Rakabumig Raka sebagai cawapres.
Meski Golkar memiliki aturan ketat untuk menjadi ketum, namun hal itu bisa saja dirombak abis-abisan oleh Jokowi. Rekam jejak itulah yang membuat berbagai kemungkina bisa terjadi, terlebih untuk menjadi Ketum Golkar.
“Saya kira beliau tidak mempedulikan itu, apakah dia mempertimbangkan aturan dan etika? MK aja bisa berubah, bisa jadi aturan untuk menjadi Ketum Golkar diubah,” kata Andreas, Rabu, 13 Maret 2024.
Menurutnya, Jokowi punya rekam jejak yang buruk terkait etika berpolitik. Jokowi bahkan mengubah undang-undang tentang batas usia capres-cawapres dengan sewenang-wenang melalui MK.
Andreas melihat, hal tersebut juga akan dilakukan Jokowi kembali. Hal itu demi langgengnya kekuasaan di bawah naungan Jokowi.
Track record Jokowi dalam Pemilu 2024 kemarin dianggapnya merupakan yang terburuk. Cawe-cawe yang dilakukan Jokowi membuktikan sikap gilanya ingin terus menanamkan pengaruh kekuasaan.
“Banyak hal yang bisa kita lihat dalam perjalanan beliau, undang-undang soal batas usia dan perjalanan-perjalanan dalam Pemilu kemarin yg sampai sekarang masih dalam perdebatan.” ucapnya.
Andreas juga melihat, Jokowi terlalu effort untuk mengamankan kekuasaan di tangannya. Sehingga, menjadi Ketum Golkar bukanlah hal yang tidak mungkin akan dilakukan Jokowi.
Sebab menurutnya, Jokowi akan terus berusaha untuk tetap eksis di pemerintahan Indonesia.
“Tapi yang penting saat ini adalah kita lihat effort yang dilakukan (Jokowi) untuk selalu eksis di dalam kekuasaan,” pungkasnya.(kba)