Ia juga menilai, dua kader partai Banteng tersebut memperlihatkan sudah tak sejalan dengan Megawati soal Capres 2024. #kbanews
JAKARTA | KBA – Beberapa kader PDI-P kini terang-terangan terbuka pada publik untuk tidak memberikan dukungan pada Capres 2024 Ganjar Pranowo.
Akhir-akhir ini yang paling senter yakni Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko memberikan sinyal bahwa merekah ogah mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk menggantikan posisi Joko Widodo sebagai Kepala Negara.
Sebelumya, Effendi Simbolon mengundang Prabowo Subianto dalam Rakernas Punguan Simbolon Dohot Indonesia (PSBI) di Jakarta pada 7 Juli 2023.
Dalam rakernas tersebut, Effendi menyebut bahwa Prabowo cocok menakhodai Indonesia berikutnya setelah Presiden Jokowi.
Terbaru, Budiman Sudjatmiko juga menemui Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 18 Juli 2023.
Aktivitas 98 itu mengaku sudah mengenal Prabowo sejak lama, jauh sebelum dirinya bergabung dengan PDI-P dan Prabowo menjadi Ketua Umum Partai Gerindra maupun bakal calon presiden.
Budiman Sudjatmiko juga menganggap bahwa Prabowo sosok nasionalis yang pemikirannya layak untuk digali.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan, apa yang dilakukan oleh kader PDI-P tersebut mengisyaratkan bahwa mereka tak mendukung Ganjar, melainkan mendukung Prabowo.
“Kader Senior PDIP semakin berani menunjukkan sikap berbeda dengan capres yang diputuskan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri,” katanya dalam keterangan resminya diterima KBA News.
Ia juga menilai, dua kader partai Banteng tersebut memperlihatkan sudah tak sejalan dengan Megawati Soekarnoputri soal Capres 2024.
“Mereka tidak lagi mengaminkan semua keputusan Megawati, termasuk keputusan Ganjar Pranowo sebagai capres,” ujarnya. (kba)