Saat Pak Anies Baswedan jadi Gubernur DKI Jakarta sangat membantu petani Cilacap, karena hasil panen petani dibeli dengan harga standar
Saat Pak Anies Baswedan jadi Gubernur DKI Jakarta sangat membantu petani Cilacap, karena hasil panen petani dibeli dengan harga standar
CILACAP | KBA – Terima Kasih Pak Anies Baswedan Sudah Membeli Gabah dan Beras dari Cilacap. Demikian tulisan pada banner berukuran besar yang terpajang di salah satu sudut di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sejumlah spanduk masih terpasang di sejumlah lokasi strategis, baik di Cilacap Timur seperti Sampang dan Maos maupun Cilacap Barat seperti Majenang dan Sidareja. Daerah tersebut dikenal sebagai lumbung beras di Jawa Tengah, khususnya Banyumas Raya.
Spanduk itu dipasang oleh warga yang mayoritas sebagai petani sebagai rasa terima kasih kepada Anies Baswedan semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Jauh sebelum simpul-simpul relawan tersebut, spanduk tersebut sudah terpasang khususnya di Sidareja dan Majenang,” kata Sekretaris DPD Jaringan Relawan Nasional Kabupaten Cilacap, Sadikin kepada KBA News, Jumat, 9 Desember 2022.
Menurut dia, setelah DPD Jarnas Cilacap terbentuk, pemasangan spanduk tersebut diperbanyak lagi dan tersebar di sejumlah lokasi. “Kami sudah memasang lebih dari 10 spanduk dengan cara iuran dari relawan. Murni sebagai ungkapan terima kasih kepada Pak Anies Baswedan,” kata Sadikin.
Pria yang juga anggota kelompok petani dan peternak Kondang Jaya Cilacap ini mengtakan, bukan tanpa alasan pemasangan spanduk tersebut. Pembelian gabah dan beras yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan saat itu sangat membantu para petani di Cilacap.
“Saat Pak Anies Baswedan jadi Gubernur DKI Jakarta sangat membantu petani Cilacap, karena hasil panen petani dibeli dengan harga standar,” kata Sadikin.
Sebelum dibeli Pemprov DKI Jakarta, kehidupan petani di Cilacap kurang baik. Saat panen raya, harga hasil panen selalu jatuh. Petani dipermainkan harga, lalu dibeli murah oleh tengkulak. “Padahal biaya produksinya tinggi, saat panen harga jatuh. Jadi tidak ada margin keuntungan yang didapat petani,” katanya.
Sadikin menjelaskan, biaya operasional tanam padi tergolong tinggi. Selain itu, kebutuhan pupuk sering sulit sehingga jika pun ada harganya tinggi. “Tenaga kerja juga sedikit, sehingga ongkosnya juga tinggi. Itulah yang terjadi, saat panen harganya murah,” ungkapnya.
Namun setelah hasil panen padi dibeli oleh Pemprov DKI saat Anies Baswedan menjadi gubernur, kehidupan petani terangkat. “Hasil panen dibeli standar, sehingga petani bisa mendapatkan margin keuntungan,” ujar Sadikin.
Kini petani di Cilacap harap-harap cemas setelah Anies Baswedan tidak lagi menjadi gubenur. “Nggak tahu neh, apakah Pemprov DKI Jakarta akan membeli gabah dan beras dari Cilacap setelah Pak Anies tidak menjabat gubernur,” katanya.
Seperti diketahui, Pemkab Cilacap dan Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan mendatangani MoU perihal pengadaan beras. Hasil panen dari Cilacap dibeli untuk pemenuhi kebutuha warga ibu kota dan lokasi di sekitarnya. Pembelian hasil panen dengan harga standar sebagai upaya agar petani tidak tercekik permainan harga tengkulak. (kba)