JAKARTA | KBA – Kerut di wajahnya tidak bisa disembunyikan. Beliau sudah tua dan banyak makan asam garam dunia. Mbah Poniran adalah tokoh yang dituakan dan disegani oleh masyarakat desa. Dia seorang Ketua RT (Kuwu). Kakek berusia 90 tahun asli kelahiran di Dusun Sumurlo. Sebuah dusun yang barangkali tidak tercantum di dalam peta.
Ketua DPW PEJUANG Anies Baswedan (ABW) Jawa Timur Imam Nugroho, menceritakan hal itu kepada KBA News, Kamis, 14 September 2023.
“Mbah Poniran adalah warga Dusun Sumurlo, Desa Sumberbendo, kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam usianya yang senja itu dia hampir tidak pernah meninggalkan desanya.”
Sumurlo adalah dusun yang sangat terpencil. Terletak jauh dari Kota Bojonegero. Tidak ada trayek khusus dari dan menuju ke sana. Menurut Imam, dusun itu hanya dihuni sekitar 300 KK atau sekitar 600 jiwa. Dikelilingi oleh hutan jati, akses masuk satu satunya hanya lewat jalan Selip dan alur C milik Perhutani KPH Kabupaten, Bojonegoro, Jawa Timur.
Imam bercerita, informasi awal mengenai keberadaan Mbah Poniran berasal dari salah satu pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang ABW Kabupaten Bojonegoro. Dia menerangkan bahwa ada salah satu dusun yang berada di tengah kawasan hutan jati.
“Kemarin, kamis, 13 september , saya langsung bergegas ke dusun tersebut. Dengan asumsi belum terjamah oleh pihak lawan terkait Pilpres 2024 nanti,” katanya.
Diskusi Pilpres
Imam menuturkan setelah memasuki jalan hutan milik Perhutani, yang berbatu, dia sampai di rumah Mbah Poniran. Hanya ada Imam dan Mbah Poniran. Mereka berdua diskusi terkait Pilpres. Ternyata Mbah Poniran sedari awal sudah mempunyai pilihan yaitu Anies Baswedan.
Mbah Poniran menuturkan kegelisahan batinnya melihat kondisi bangsa ini yang semakin karut marut. Katanya, negara sudah kacau. Dia berharapa dengan terpilihnya Anies Baswedan jadi Presiden, semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi.
” Masyarakat disini hanya menginginkan kebutuhan seperti mudahnya pembelian pupuk bersubsidi, harga pangan murah, dan akses jalan yang memadai.”
“Kita tidak membutuhkan yang macam-macam dan mewah. Kita cuma harapkan pemerintah mengayomi kami. Tidak seperti sekarang ini. Hidup susah, mau mengadu ke mana. Semua serba mahal. Kita berharap kepada Pak Anies dan Gus Imin jika menang di Pilpres nanti, dapat membenahi hidup rakyat yang berada di desa seperti saya,” sambung Mbah Poniran dalam logat Jawa kental. Dia mengerti bahasa Indonesia tetapi tidak lancar.
Ditambahkan Imam, setelah berbincang panjang dengan Mbah Poniran, dia memberikan 50 kaos bergambar Anies Baswedan juga memberikan banner dan stiker.
“Beliau menyambutnya dengan antusias dan gembira. Mbah Poniran mengatakan masyarakat di Dusun Sumurlo rata rata mendukung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. “
Imam mengatakan pendekatan ke tokoh-tokoh masyarakat di tingkat paling bawah yaitu RT sangatlah efektif karena kita akan mengetahui secara langsung suara dari masyarakat.
“Saya akan terus bergerilya ke pelosok-pelosok masyarakat untuk mengetahui dan meningkatkan suara AMIN,” demikian Imam Nugroho. (kba).