Hasilnya akan berbeda bila sosok calon presiden versi mahasiswa tanpa pasangan calon wakil presiden. Prabowo Subianto memperoleh 17 persen. Diikuti Ganjar Pranowo hanya 3 persen. Anies Rasyid Baswedan unggul telak 80 persen suara. Jawa Barat memang dikenal lumbung suara Anies Rasyid Baswedan.
Ini survei kecil-kecilan. Surveyornya mahasiswa. Respondennya juga mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandung. Mahasiswa dari latar belakang yang berbeda dari Jawa Barat.
Samplenya sedikit. Cuma 40 orang dari 4 angkatan. Mahasiswa angkatan 2019, 2020, 2021 dan 2022. Masing-masing angkatan 10 responden. Diambil secara acak. Metodenya propability sampling.
Latar belakang survei ini adalah untuk menguji kepedulian dan ketertarikan mahasiswa terhadap politik. Hasilnya sangat menggembirakan. 95 persen mahasiswa akan ikut aktif dalam pemilu 2024 khususnya dalam pemilihan presiden. Hanya 5 persen mahasiswa tak peduli dengan hajat politik Indonesia 5 tahunan.
Menurut mahasiswa, Indonesia perlu sosok presiden yang mumpuni. Presiden sangat menentukan kemajuan Indonesia. Presiden juga menentukan kemajuan dan kemunduran suatu bangsa.
Saat ditanya kriteria presiden. Rata-rata mereka berharap presiden itu smart, berpengalaman, jujur, tidak terlibat korupsi, punya visi dan punya kemampuan komunikasi yang baik.
Mereka juga menyatakan, ada 3 pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diprediksi akan ikut berkontestasi di Pilpres 2024. Prediksi ini mereka peroleh dari media sosial.
Ketiga pasangan itu adalah Prabowo-Puan, Ganjar-RK, dan Anies-AHY. Prabowo-Puan hanya meraup 20 persen. Rendahnya perolehan suara Prabowo-Puan disebabkan karena mahasiswa menganggap Prabowo sudah cukup umur untuk bertanding lagi di Pilpres 2024 setelah tiga kali kalah berturut-turut di Pilpres 2009, 2014 dan 2019. Bagi mahasiswa, Prabowo sudah selesai.
Sementara sosok Puan Maharani tidak mampu mendongkrak suara Prabowo. Hal ini disebabkan karena Puan Maharani tidak menarik di mata mahasiswa. Terutama dalam soal attitude Puan Maharani dalam mematikan microphone saat memimpin sidang-sidang di DPR. Termasuk gesture Puan Maharani ketika bagi-bagi kaos di Bandung. Sikap Puan Maharani ini di mata mahasiswa sangat menyebalkan.
Bagaimana dengan Ganjar-RK? Pasangan ini unggul 42,5 persen. Menariknya keunggulan Ganjar-RK karena faktor Ridwan Kamil populer di media sosial dengan konten sederhana. RK mampu mendongkrak suara Ganjar di Jawa Barat. Masih menurut mahasiswa, Ganjar banyak dipengaruhi oleh sentimen negatif khususnya soal skandal e-KTP dan kebiasaan Ganjar menonton film porno.
Anies-AHY meraih 37,5 persen suara. Tidak terlalu jauh dari Ganjar-RK. Hanya selisih 5 persen. Dimata mahasiswa, faktor Anies Rasyid Baswedan sangat menarik. Sayangnya tidak diikuti AHY. Bagi mereka, AHY kurang menarik terutama soal kompetensi dan bukti kalau AHY punya kemampuan di bidang pemerintahan.
Hasilnya akan berbeda bila sosok calon presiden versi mahasiswa tanpa pasangan calon wakil presiden. Prabowo Subianto memperoleh 17 persen. Diikuti Ganjar Pranowo hanya 3 persen. Anies Rasyid Baswedan unggul telak 80 persen suara. Jawa Barat memang dikenal lumbung suara Anies Rasyid Baswedan.
Ini artinya faktor calon wakil presiden sangat menentukan bagi perolehan suara calon presiden. Persis apa yang disampaikan oleh Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan tentang kriteria calon wakil presiden pendampingnya.
Ada tiga kriteria calon wakil presiden seperti diungkapkan oleh Anies Rasyid Baswedan. Sosok yang mendampinginya dalam Pilpres 2024 harus bisa memberikan kontribusi dalam pemenangan. Selain itu, Cawapres hendaknya dapat membantu memperkuat stabilitas koalisi.
Selanjutnya, sosok tersebut mesti bisa membantunya untuk menjalankan pemerintahan yang efektif. “Tiga ini yang menjadi faktor dan memang belum ada,” kata Anies Rasyid Baswedan di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Demikian pula dengan pemilih milenial. Menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes seperti dilansir Liputan 6 (26/9/22) mengatakan, pemilihan umum atau Pemilu 2024 mendatang akan didominasi oleh kaum generasi Z dan milenial yang rentang usianya 17-39 tahun mendekati 60%.
Bandung,
3 Rajab 1444/24 Januari 2023
Tarmidzi Yusuf, Ketua Umum JABAR MANIES