Mari kita sama-sama buktikan di hari pencoblosan, 14 Februari 2024 yang akan datang, Insyaallah. #kbanews
Prabowo Subianto kembali maju di Pilpres 2024. Tahun 2024 merupakan keempat kali Prabowo Subianto maju di pemilihan presiden langsung. Tahun 2009 Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Megawati Soekarnoputri.
Hasil Pilpres 2009 di Jawa Barat, Mega-Prabowo kalah telak dari pasangan SBY-Boediono. Mega-Prabowo hanya mampu meraih 26,21 persen suara. Sedangkan JK-Wiranto 8,71 persen. SBY-Boediono unggul telak di Jawa Barat dengan 65,08 persen.
Pilpres 2014 dan 2019 Prabowo Subianto berjaya di Jawa Barat. Jokowi takluk di tangan Prabowo Subianto. Pilpres 2014, pasangan capres- cawapres, Jokowi-Jusuf Kalla harus mengakui keunggulan pasangan Prabowo-Hatta di Jawa Barat.
Prabowo-Hatta saat itu dominan dengan raihan 14.167.381 suara (59,78%). Sementara Jokowi-JK hanya memperoleh 9.530.315 suara (40,22%). Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2014 di Jawa Barat 71,3 persen. Yang tidak menggunakan hak pilih atau golput sebanyak 9.568.358 orang atau 28,7%.
Pasangan Prabowo-Hatta kala itu diuntungkan dengan bergabungnya PKS sebagai mitra koalisi. Tahun 2014 PKS memiliki kader sebagai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang menjabat sejak 2008 hingga 2018.
Hal serupa juga terjadi di Pilpres 2019 lalu. Jokowi yang berstatus petahana bersama Ma’ruf Amin harus mengakui keunggulan Prabowo-Sandi di Jawa Barat. Untuk kedua kalinya Jokowi mengalami kekalahan di Jawa Barat melawan Prabowo Subianto yang kini jadi menterinya Jokowi.
Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendapatkan 16.077.446 suara (59,93%). Sementara Jokowi-Ma’ruf Amin hanya mendapatkan 10.750.568 suara (40,07%). Angka golput 15,8 persen.
Secara persentase perolehan suara pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mengalami penurunan dibandingkan hasil Pilpres 2014 sebesar 0,15 persen. Padahal Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil lebih condong ke pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Pilpres 2024 lebih seru lagi. Berdasarkan survei, Prabowo Subianto bersaing ketat dengan Anies Rasyid Baswedan di Jawa Barat. Menurut survei bulan Maret 2023, Anies Rasyid Baswedan yang diusung Partai NasDem dan PKS sebagai calon presiden unggul jika dibandingkan Prabowo Subianto. Apalagi setelah PKB bergabung.
Pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar atau disingkat AMIN bisa jadi akan mengulangi kesuksesan SBY-Boediono di Pilpres 2009. Ketika itu, SBY-Boediono unggul telak 65,08 persen.
Pasalnya tren perolehan suara dan kursi DPRD Jawa Barat baik PKS maupun PKB meningkat tajam. PKS dari 12 kursi menjadi 21 kursi hasil Pileg 2019. Demikian pula dengan PKB, dari 7 kursi menjadi 12 kursi DPRD Jawa Barat. Suara NasDem meningkat 177.675 suara dibandingkan hasil Pileg 2014.
PKS dan PKB sama-sama mendapatkan efek ekor jas atau coat-tail effect di Jawa Barat dengan sikap politiknya mendukung calon presidennya masing-masing di Pilpres 2019 yang lalu. PKS mendukung Prabowo Subianto. PKB mendukung Jokowi.
Hal itu, Insyaallah akan berulang kembali di 2024. Tren kenaikan perolehan suara dan kursi DPRD Jawa Barat partai koalisi Anies-Muhaimin diprediksi akan berulang kembali di Pileg dan Pilpres 2024. PKS berpotensi besar sebagai juara Pileg 2024 di Jawa Barat diikuti PKB dan NasDem.
Hasil survei menunjukkan Partai NasDem dan PKS memperoleh efek ekor jas signifikan dengan mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden. Trennya melonjak tajam.
Belum lagi ditambah dengan bergabungnya PKB dan Muhaimin Iskandar. Sebagaimana kita ketahui, Pilpres 2014 dan 2019 PKB berada di koalisi partai pengusung Jokowi-JK dan Jokowi-Ma’ruf Amin. Pilpres 2024, Anies Rasyid Baswedan punya amunisi baru di Jawa Barat, yaitu PKB.
Selain itu, migrasinya pendukung Prabowo Subianto sebagai akibat bergabungnya Prabowo Subianto dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Ditambah diamnya Prabowo Subianto dalam beberapa isu nasional seperti penahanan IB HRS, pembantaian dan pembunuhan enam Laskar FPI. Terakhir, diamnya Prabowo dalam kasus pengusiran dan penggusuran ribuan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau terkait rencana pengembangan kawasan Rempang Eco City.
Belum lagi hengkangnya PKS dan PPP dari koalisi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 serta bergabungnya PKB dalam koalisi Anies Rasyid Baswedan menjadi faktor penting merosotnya perolehan suara Prabowo Subianto di Jawa Barat. PPP bergabung bersama PDIP mendukung Ganjar Pranowo.
Menurut survei terbaru, Anies Rasyid Baswedan telah mengungguli Prabowo Subianto di Jawa Barat. Tak menutup kemungkinan dengan bergabungnya PKB, perolehan suara Anies-Muhaimin di Jawa Barat bisa tembus 80 persen suara.
Siapapun calon wakil presiden Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo tidak akan berpengaruh banyak untuk menggerus suara Anies-Muhaimin di Jawa Barat.
Tidak percaya? Mari kita sama-sama buktikan di hari pencoblosan, 14 Februari 2024 yang akan datang, Insyaallah.
Wallahu’alam bish-shawab.
Bandung,
28 Shafar 1445/14 September 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis