Berhadapan dengan gempuran rekayasa survei-survei itu, satu hal paling penting dan strategis bagi Paslon AMIN dengan seluruh relawan dan pendukungnya, adalah menguatkan totalitas jaringan yang menjangkau semuanya secara optimal pula. #kbanews
Hasil survei Pilpres akhir-akhir ini makin terlihat terang adalah bagian dari rekayasa komunikasi artifisial dengan target mendulang pamor politik tertentu.
Belum 4 hari lalu hasil survei Charta Politica yang digawangi Yunarto Wijaya umumkan Paslon Ganjar-Mahfud berhasil menyalib Paslon Prabowo-Gibran. Nah tidak berselang lama, kemarin survei dari Indo Barometer yang digawangi Muhammad Qodari merilis berita bahwa Paslon Prabowo-Gibran unggul mutlak dengan dua paslon lainnya.
Perbedaan hasil survei ini tidaklah mengagetkan. Kesan kuat hasil survei-survei adalah bagian dari rekayasa sulit dibantah.
Muhammad Qodari, pimpinan Indo Barometer faktanya sosok yang paling getol kampanyekan Jokowi 3 periode dimulai dari tahun 2022 lalu.
Sementara, pimpinan Charta Politika, Yunanto Wijaya adalah sosok yang dekat dengan Ganjar Pranowo. Bahkan, infonya berdasarkan pengakuan Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud dalam satu podcast MerdekaDotcom, bahwa TPN Ganjar-Mahfud menggunakan jasa lembaga survei Charta Politika yang digawangi Yunanto Wijaya, alias Toto itu.
Boleh jadi hasil survei-survei ini bagian dari kepentingan sengaja untuk lakukan kerja manipulatif seolah Paslon AMIN tidak memperoleh tempat di hati rakyat. Walaupun realitasnya, Paslon AMIN, termasuk Paslon yang berani temu relawannya di lapangan terbuka dihadiri bukan sekedar ribuan, tetapi di beberapa tempat dihadiri ratusan ribu, bahkan mencapai rekor 1.2 juta relawan yang tumpah ruah.
Sebaliknya Paslon lainnya yang dipersepsikan oleh lembaga survei menduduki tempat teratas pertama dan kedua, faktanya tidak berani ikuti skema Paslon AMIN dengan lakukan pertemuan di lapangan terbuka.
Menjadi pertanyaan menarik bagi kita, bagaimana Paslon AMIN menghadapi hasil-hasil survei itu yang seperti sengaja mengunci Paslon AMIN di urutan ketiga?
Pertama, Paslon AMIN menurut saya tahu persis bahwa hasil-hasil survei itu tidak bisa menjadi ukuran, lebih disebabkan hasilnya mengingkari realitas di lapangan dan hasil survei internalnya sendiri.
Kedua, Paslon AMIN paham betul bahwa kekuatan riil kemenangan itu bukan di survei artifisial itu, tetapi terletak pada kemandirian para relawannya yang teramat istimewa, di mana mereka hadir dengan penuh suka cita tanpa iming-iming materi, dan dengan tegar mengusung spirit dan harapan niscaya bahwa di tangan Paslon AMIN, arah kebijakan akan dikembalikan selaras dengan amanah pendiri bangsa dan konstitusi untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan.
Ketiga, Paslon AMIN pastinya tidak akan tunduk dengan rekayasa survei-survei itu. Paslon AMIN sangat yakin bahwa kehendak perubahan itu pilihan paling rasional dan realistis dari rakyat berhadapan dengan kondisi saat ini, di mana faktanya makin mencemaskan bagi kehidupan ekonomi masyarakat.
Berhadapan dengan gempuran rekayasa survei-survei itu, satu hal paling penting dan strategis bagi Paslon AMIN dengan seluruh relawan dan pendukungnya, adalah menguatkan totalitas jaringan yang menjangkau semuanya secara optimal pula.
5SILA
Abdullah Uwais Alatas, Kolumnis