Melihat lautan manusia berkumpul sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Chairul Anwar, Jalan Amanagappa hingga Jalan Ince Nurdin, Kota Makassar. #kbanews
Merinding. Takjub. Kagum. Masyaallah tabarakallah. Kalimat inilah pertama kali penulis ucapkan saat melihat lautan manusia di acara ‘Gerak Jalan Gembira’ di Makassar, Ahad 24 September 2023.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam berkata kepada Amir bin Rabi’ah radhiallahu’anhu: “Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan ketika melihat hal menakjubkanmu?” [HR. Ahmad].
Melihat lautan manusia berkumpul sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Chairul Anwar, Jalan Amanagappa hingga Jalan Ince Nurdin, Kota Makassar. Bahkan kepadatan massa juga tampak di Parkiran Pelamonia dan area Monumen Mandala ketika lautan manusia dalam acara ‘Gerak Jalan Gembira’ bersama bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan dan bakal calon wakil presiden Abdul Muhaimin Iskandar yang biasa disingkat AMIN.
Rasa kagum dan takjub itu disertai ucapan Masyaallah tabarakallah. Inilah yang dikehendaki Allah, semoga Allah memberkahi. Kalimat ini diucapkan sebagai rasa syukur atas segala pemberian Allah subhanahu wata’ala.
Tidak mudah menggerakkan jutaan orang untuk hadir dalam satu event. Datang secara sukarela tanpa embel-embel dapat akomodasi dan atribut seperti kaos dan lain sebagainya. Terbukti peserta ‘Gerak Jalan Gembira’ tidak berkaos seragam. Tiadanya atributisasi ini menepis dugaan adanya mobilisasi massa.
Besarnya animo rakyat Makassar menghadiri ‘Gerak Jalan Gembira’ adalah karena besarnya harapan rakyat terhadap perubahan yang digaungkan oleh pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Lautan rakyat Makassar dalam acara bertajuk ‘Gerak Jalan Gembira’ sekaligus mematahkan hasil survei selama ini. Pasangan Anies-Muhaimin selalu diperingkat tiga dan tidak diperhitungkan sama sekali.
Pasangan Anies-Muhaimin disebut-sebut oleh hasil survei dan pengamat politik bakal keok melawan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo selalu unggul versi lembaga survei. Bahkan Anies-Muhaimin tertinggal jauh dari survei yang dirilis berbagai lembaga survei.
Fenomena kalah survei ini ternyata terjadi pula dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Beberapa pekan menjelang pemungutan suara putaran kedua pilpres Turki, beberapa lembaga survei memprediksi Erdogan dikalahkan Kemal Kilicdaroglu.
Contohnya hasil survei dari lembaga Konda. Lembaga ini memprediksi dukungan untuk Erdogan 43,7% dan Kilicdaroglu 49,3%. Survei ini dilakukan 6-7 Mei.
Faktanya, Erdogan yang diprediksi kalah oleh lembaga-lembaga survei justru keluar sebagai pemenang pada Pilpres putaran kedua yang digelar pada Ahad (28/5/2023). Hasil ini di luar prediksi banyak kalangan karena jelang pemilihan berbagai lembaga survei selalu menempatkan lawannya, Kemal Kilicdaroglu, di posisi unggul.
Bagi Anies Rasyid Baswedan, fenomena kalah survei bukan hal aneh. Selalu ditempatkan di nomor tiga. Fenomena ini pernah terjadi dengan Anies Rasyid Baswedan sendiri ketika mengikuti Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Sepekan sebelum Pilkada DKI Jakarta, Anies-Sandi ditempatkan nomor tiga. Bagi Anies Rasyid Baswedan sudah terbiasa ditempatkan nomor tiga. Dalam survei Pilpres 2024 juga masih menempati nomor tiga. Seperti diungkapkannya dalam suatu kesempatan, “Dan kami tetap optimis untuk bisa memenangkan kompetisi Pilpres ini, Insyaallah,” tutur Anies.
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” [HR. at-Tirmidzi]
Bandung,
9 Rabiul Awwal 1445/25 September 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis